Mohon tunggu...
Sholehudin A Aziz
Sholehudin A Aziz Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang ingin selalu bahagia dengan hal hal kecil dan ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk siapapun

Perjalanan hidupku tak ubahnya seperti aliran air yang mengikuti Alur Sungai. Cita-citaku hanya satu jadikan aku orang yang bermanfaat bagi orang lain. Maju Terus Pantang Mundur. Jangan Bosan Jadi Orang baik. Be The Best.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Itu Menyenangkan: Dari Teori, Praktik, Hingga Pilihan Antara Madu dan Racun

19 September 2016   12:35 Diperbarui: 23 September 2016   21:41 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih segar ingatan saya, di kala saya setiap hari selama 1 bulan harus bolak-balik ke Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan untuk menemani Bapak Mertua yang sedang menjalani operasi gangguan saluran pencernaan. Selama di rumah sakit, terlihat puluhan orang sakit datang silih berganti setiap hari dengan beragam penyakit yang di deritanya. Dari penyakit berat hingga penyakit ringan seperti kanker, tumor, serangan jantung, stroke, gangguan penglihatan, gangguan pencernaan, asma, dan migrant serta penyakit lainnya. Tak jarang berita kematian datang secara tiba-tiba dari pasien tetangga sebelah,sehingga tangis duka bisa terdengar setiap saat. Suasana horor terkadang menjadi pemandangan yang lumrah.

“SEHAT ITU MAHAL”

Bagi mereka yang sering ke rumah sakit dan melihat rekaman suasana horor maka akan memiliki persepsi bahwa sehat itu mahal harganya dan sakit itu sungguh menyakitkan dan menyengsarakan. Betapa menderitanya seseorang yang kebetulan ditimpa sakit, bukan saja sakit fisik tetapi juga psikis. Apalagi yang terkena imbas bukan saja yang sakit saja tetapi juga keluarga yang harus berkorban dana, waktu dan perhatian untuk proses penyembuhan yang sakit. Apalagi biaya pengobatan yang harus dikeluarkan kadang diluar kemampuan kita alias mahal. Tak jarang mereka terpaksa harus mengeluarkan biaya sangat besar demi kesembuhan mereka. Sungguh, sehat itu sangat berharga dan berharga mahal. Maka dari itu, kesehatan menjadi harga mutlak yang harus diperjuangkan.  

Bila ditelisik lebih jauh, keseluruhan penyakit, apapun itu, bermuara dari persoalan klasik yaitu gagalnya kita mengatur pola makan, melakukan kebiasaan buruk yang tidak diperkenankan oleh kesehatan dan jarangnya melakukan aktifitas olah raga yang teratur. Sebagai akibatnya, masalah kolesterol, diabetes, dan obesitas muncul dan menjadi biang masalah kesehatan yang serius. 

Bagi saya, sehat atau sakit sesungguhnya adalah pilihan, antara Madu dan Racun. Jadi tergantung kita. Bila kita memilih madu berarti kita harus siap dengan konsekuensi pola hidup sehat yang teratur, tentunya dengan segala konsekuensi yang harus dijalankannya. Namun bila kita tidak pernah mengindahkan pola hidup sehat maka berarti kita memilih racun yang setiap saat bisa mengancam kehidupan kita. 

Perlu di ketahui bahwa pola hidup sehat adalah persoalan aktivitas sehari-hari yang berulang dan menjadi kebiasaan. Oleh karenanya, penting untuk menjaga agar kebiasaan kita sehari-hari dapat menjadi rangkaian pola hidup sehat yang harus kita jalani dengan rasa senang. Sesungguhnya pola hidup sehat itu menyenangkan bila disertai niat yang tulus.

“Sehat itu Pilihan Antara Madu dan Racun”

Nah sekarang bagaimana caranya agar kita bisabelajar pola hidup sehat dengan cara menyenangkan? Saya kira banyak cara yang bisa dijalani sesuai dengan kebiasaan masing-masing orang. Yang terpenting adalah penuh kesadaran tanpa paksaan dan menjalaninya dengan “enjoy” sehingga menjadi “habit” yang positif.

“Pola Hidup Sehat itu Kebiasaan YangBerulang-ulang”

Demi kebaikan bersama dan sharing, berikut ini 10 langkah penting untuk bisa menjadikan pola hidup kita sehat, diantaranya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun