5. Gejala klinis: Setelah virus mencapai otak dan sistem saraf pusat, gejala klinis penyakit rabies mulai muncul, seperti perubahan perilaku gangguan neurologis, dan gejala fisik lainnya. Gejala ini berkembang secara bertahap.
6. Kematian: Rabies adalah penyakit yang hampir selalu fatal setelah gejala klinis muncul sepenuhnya. Ini karena virus rabies merusak sistem saraf pusat dengan sangat cepat dan tidak ada pengobatan yang efektif setelah gejala muncul.
Karena rabies dapat berakibat fatal, pencegahan sangat penting. Jika terdapat hewan yang mencurigakan dan perilakunya seperti tanda-tanda rabies maka kita harus menjauhinya. Jika terkena gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, sebaiknya cucilah gigitan hewan dengan sabun di bawah air mengallir selama 15 menit, beri obat antiseptik pada luka bekas gigitan, hubungi rabies center untuk mendapatkan vaksin rabies yang harus segera diberikan untuk mencegah perkembangan penyakit ini. Vaksinasi segera setelah paparan biasanya efektif dalam mencegah rabies berkembang menjadi tahap yang lebih parah dan tidak mengancam nyawa penderitanya [3].
Referensi:
[1] (2023, Juli 5). Asal Usul Rabies: Sejarah dan Penyebarannya. fikes.esaunggul.ac.id. https://fikes.esaunggul.ac.id/asal-usul-rabies-sejarah-dan-penyebaranny/
[2] (2023, Juni 12). Mengenal penyakit rabies. yankes.kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2531/mengenal-penyakit-rabies
[3] (2019, Desember 30). Bahaya penyakit rabies. diskes.baliprov.go.id. https://diskes.baliprov.go.id/bahaya-penyakit-rabies/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H