Mohon tunggu...
SHOHIBUL ULUM
SHOHIBUL ULUM Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Newbie

Tentang Politik Luar Negeri dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ethnics-Barrier Calon Pemilih dalam Pilihan Raya Enam Negeri Malaysia

1 Agustus 2023   13:50 Diperbarui: 1 Agustus 2023   17:30 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebaran calon pemilih berdasarkan etnis 


Di sisi pantai barat, Selangor dan Negeri Sembilan adalah kubu kuat PH. Strategi yang dijalankan oleh gabungan PH-BN untuk menjaga status quo di dua negara bagian ini adalah melakukan deliver suara pendukung salah satu partai ke partai lain. Sebagai contoh, di daerah pemilihan yang memiliki calon dari PH, maka koalisi BN harus deliver pendukungnya untuk memilih calon dari PH begitu juga sebaliknya. Agaknya strategi ini akan melipatgandakan suara dari calon yang sedang bertanding. Tetapi bukan mudah untuk melakukan deliver suara. Sebagai contoh pendukung UMNO kepada DAP. Karena persaingan antara UMNO dan DAP ini sudah menjadi stigma di terlebih bagi kalangan pendukung akar rumput. Kans atau peluang gabungan PH-BN untuk memenangkan dua negara bagian ini kembali cukup tinggi mungkin 80-90%. Sebaliknya, peluang PN untuk memenangkan kedua negara bagian ini sangat kecil, kecuali PN mampu megambil (swing) suara dari pendukung etnis Melayu baik dari UMNO, PKR, dan AMANAH yang merupakan partai komponen dari gabungan PH-BN.


Bagaimana dengan dua negara bagian lain seperti Pulau Pinang dan Kedah? Peluang kemenangan gabungan PH-BN sebenarnya sangat cerah di Pulau Pinang karena negara bagian ini merupakan basis dari partai komponen PH yaitu DAP. Sehingga telah memperoleh dukungan yang sangat kuat dari akar rumput yang terjalin selama DAP memerintah Pulau Pinang. Hal ini wajar karena etnis Melayu bukan etnis mayoritas di negara bagian Pulau Pinang. Persentase etnis Melayu Pulau Pinang berada di 75% ke bawah. Negara bagian Kedah merupakan wilayah yang sekarang menjadi rebutan oleh PN dan gabungan PH-BN. Persaingan yang sangat sengit di Kedah sudah mulai nampak bahkan ketika PRN belum dimulai. Terlebih ada "blunder" yang dilakukan petahana menteri besar Kedah yang merupakan kader PN beberapa minggu lalu. "Bola hangat" ini sangat dimanfaatkan dengan baik oleh gabungan PH-BN untuk menarik calon pemilih etnis Melayu. Bahkan ada klaim dari gabungan PH-BN yang menyatakan bahwa bagian selatan Kedah sudah mereka kuasai. Peluang gabungan PH-BN untuk menguasai Kedah cukup tinggi dibandingkan dengan PN.

Etnis Cina merupakan etnis kedua terbesar kedua di Malaysia. Konsentrasinya di semenanjung Malaysia hampir mencapai 30%. Masyarakat etnis Cina di Malaysia memiliki ciri khusus yaitu terkonsentrasi di perkotaan dan berbanding terbalik dengan etnis Melayu yang tinggal di kampung atau wilayah pedesaan. Berikut adalah peta sebaran calon pemilih etnis Cina di enam negara bagian :

Sebaran calon pemilih etnis Cina
Sebaran calon pemilih etnis Cina

Terlihat dengan jelas, bahwa etnis Cina merupakan kebalikan dari etnis Melayu. Apabila etnis Melayu menguasai pantai timur semenanjung, maka etnis Cina menguasai pantai barat semenanjung. Kesimpulan dari kondisi riil ini sangat sederhana yaitu, partai apapun yang mampu menarik calon pemilih etnis Cina akan menjadi de facto pemenang atau mengambil alih pemerintahan sebuah negara bagian.


Satu-satunya partai kunci yang mampu menarik calon pemilih etnis Cina sekarang ini adalah DAP. Sehingga, secara otomatis gabungan PH-BN memenangkan semua kursi dengan calon etnis Cina dalam PRN 2023. Dengan syarat DAP mampu melakukan konsolidasi partai dan pendukung akar rumput tetap setia mendukung DAP selama PRN. Secara sejarahnya, DAP sebenarnya adalah partai multi-etnis dan di dekade 1980-90an merupakan pesaing laten UMNO. Nasib DAP berubah ketika Anwar Ibrahim "terpelanting" dari UMNO yang secara otomatis satu haluan dengan DAP. Hal ini terlihat ketika koalisi Anwar Ibrahim (PKR) dan DAP mulai memenagkan banyak kursi pada tahun 2008 dan memiliki banyak pendukung dan simpatisan dari penduduk Malaysia yang berasal dari etnis Cina. Partai DAP pernah memegang kuasa pemerintah federal bersama dengan Mahathir Mohammad pada pemilu Malaysia pada tahun 2018 lalu.


Penentang terkuat DAP saat ini yang berasal dari PN adalah partai komponen GERAKAN. Meskipun saat ini GERAKAN tidak memiliki wakil di parlemen dan tergolong partai gurem, tetapi track record partai ini tidak boleh dianggap remeh. Karena pernah menguasai pemerintahan negara bagian Pulau Pinang. GERAKAN memiliki karakteristik yang hampir sama dengan DAP yaitu partai multi-rasial. Kemerosotan atau kursi GERAKAN mulai menghilang dari parlemen federal ketika gelombang koalisi Pakatan Rakyat pada tahun 2008 mulai merebut satu-per-satu kursi dari koalisi BN. Hari ini, peluang GERAKAN nampak sangat kecil, terlebih lagi pendukung akar rumput yang sudah sangat menyusut dibandingkan dekade 1980-90an ketika mereka masih berkuasa. Sehingga GERAKAN bukan tandingan yang seimbang bagi DAP yang sekarang berada di dalam koalisi PH dan menjadi pemerintah federal.


Etnis terbesar terakhir yang akan dibahas di dalam artikel politik ringan ini adalah etnis India. Secara persentase, rakyat Malaysia etnis India tidak sebanyak etnis Cina tetapi cukup memberikan corak tersendiri di dalam politik Malaysia. Selama bertahun-tahun, etnis India direpresentasikan oleh partai MIC (Malaysian India Congress) yang juga merupakan komponen koalisi Barisan Nasional (BN). Tetapi trend ini patah bersamaan dengan dipecatnya Anwar Ibrahim dari UMNO pada tahun 1998. Kini etnis India tidak hanya terpusat di MIC, melainkan telah berada di hampir semua partai yang berhaluan multi-rasial termasuklah PKR, DAP, GERAKAN dan sebagainya. Berikut adalah sebaran calon pemilih etnis India pada PRN 2023:

Sebaran calon pemilih etnis India
Sebaran calon pemilih etnis India

Terlihat jelas bahwa etnis India sebagian besar calon pemilih etnis India terkonsentrasi di negara bagian Selangor dan Negeri Sembilan (pantai barat semenanjung). Hanya sebagian daerah Kedah, Kelantan dan Terengganu saja yang memiliki konsentrasi calon pemilih etnis India. Partai-partai komponen koalisi PN jelas harus bekerja di keras di pantai barat semenanjung untuk memperoleh suara dari calon pemilih etnis India. Karena koalisi PN pada dasarnya adalah partai yang memperjuangkan Melayu-Islam. Sangat sulit untuk mengumpulkan suara dibandingkan dengan suara pemilih Melayu-Islam. Isu yang biasa terdengar menjelang PRN atau PRU adalah penduduk India yang miskin dan terkategori B40. Isu ini menjadi bahan baku dari setiap manifesto yang dijanjikan oleh setiap koalisi partai.

Siapakah yang akan memenangkan pertandingan?

Melihat ethnics-barrier ini, kalkulasi yang cukup rasional tetap pada koalisi yang memiliki partai multi-etnis. Keberadaan DAP di dalam gabungan PH-BN menjadi penggerak utama (prime-over) dalam setiap kampanye untuk mencari suara dari berbagai kaum. Sementara keberadaan UMNO di dalam PH-BN juga menjadi prime-over tersendiri untuk mengumpulkan suara mayoritas melayu dalam PRN. Meskipun UMNO sekarang masih "goyang" dengan keberadaan pesaing koalisi PN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun