komputer desktop untuk membedakanya dengan laptop. Akan tetapi, tulisan ini tidak akan mengulas lebih dalam mengenai perbedaan komputer desktop dan laptop. Permasalahan yang akan dibahas adalah prospek penggunaan sistem operasi yang digunakan oleh sebagain komputer desktop dan laptop di Indonesia.
Personal Computer atau lebih dikenal dengan PC merupakan teknologi yang memiliki peran penting terhadap kehidupan manusia. Masyarakat Indonesia secara umum lebih mengenal PC sebagaiSistem operasi atau Operating System berperan sebagai penghubung antara hardware dengan user. Melalui sistem operasi, kita sebagai user dapat berkomunikasi secara dua arah dengan komputer. Tanpa sistem operasi, komponen hardware komputer tidak lebih dari kumpulan silikon yang dialiri listrik.Â
Terdapat berbagai pilihan sistem operasi yang dapat dipilih oleh kita sebagai pengguna, mulai dari sistem operasi dengan fitur premium seperti OS X, hingga sistem operasi tanpa mengeluarkan modal sepeserpun alias gratis seperti Linux.
Berbicara mengenai preferensi pengguna sistem operasi, ternyata sebagian besar pengguna komputer desktop di dunia memilih menggunakan sistem operasi Windows sebagai daily driver untuk menjalankan tugas-tugas harian seperti pengetikan dokumen, browsing, desain grafis dan bahkan gaming.Â
Hasil survey dari situs statcounter.com tentang sistem operasi desktop berdasarkan pengguna pada bulan Januari 2022, memperlihatkan bahwa sistem operasi Windows dipakai oleh sekitar 75.55% di seluruh dunia.Â
Nilai persentase ini menjadikan Windows sebagai penguasa pasar sistem operasi komputer desktop dan laptop. Disebut sebagai ‘penguasa pasar’ karena Windows merupakan sebuah brand yang dimiliki oleh Microsoft.Â
Peringkat kedua sistem operasi yang paling banyak dipakai adalah OS X besutan Apple dengan persentase sebesar 15.85%. Sistem operasi Chrome OS dan Linux masing-masing berada di peringkat keempat dan kelima dengan persentase 2.6% dan 2.19%. Fakta yang cukup menarik adalah sekitar 3.86% dari total pengguna sistem operasi menggunakan sistem operasi ‘tiidak diketahui’.
Apabila statistik pengguna sistem operasi ini ditarik lebih spesifik ke Indonesia saja, maka peringkat pertama masih dipegang oleh Windows dengan persentase sebesar 86.67%. diikuti oleh sistem operasi ‘tidak diketahui’ sebesar 5.75%. Pengguna sistem operasi berbayar seperti OS X menempati peringkat keempat dengan persentase sebesar 5.23%.Â
Apabila sistem operasi gratis semacam Linux di peringkat dunia berada di bawah Chrome OS, maka di Indonesia sistem operasi Linux masih berada di atas Chrome OS dengan persentase sebsar 2.27%. Chrome OS berada di peringkat terakhir dengan perolehan persentase sebesar 0.08%.
Jika dicermati dengan seksama, dari peringkat sistem operasi hasil survey statcounter.com, terlihat bahwa sistem operasi pada komputer desktop dan laptop dikuasai oleh Windows baik di level dunia maupun Indonesia.Â
Mengapa sistem operasi gratis seperti Linux tidak banyak digunakan oleh pengguna komputer desktop dan laptop? Salah satu faktor yang cukup berpengaruh adalah edukasi pengguna ketika mencoba mengoperasikan komputer untuk pertama kalinya.Â
Sebagian besar komputer dan laptop yang beredar dan paling banyak digunakan di Indonesia sudah terpasang sistem operasi Windows dari pabriknya.Â
Hal ini membuat orang yang belajar komputer untuk pertama kalinya seperti anak-anak langsung disuguhi sistem operasi Windows. Walhasil, sebagian besar pengguna cenderung memilih komputer atau laptop yang memiliki sistem operasi Windows.
Apakah sistem operasi tidak berbayar seperti Linux masih belum memiliki fitur yang dapat menandingi Windows? Linux sebagai sistem operasi bukan lagi dilihat sebagai produk jadul yang sudah ketinggalan zaman. Justru sebaliknya, Linux memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Windows.Â
Dilansir dari CNN Indonesia, bahwa BKN akan menggunakan sistem operasi Linux untuk menangkal kecurangan yang berpotensi dilakukan peserta CPNS saat mengikuti tes Seleksi Komptensi Dasar (SKD).Â
Fakta ini menunjukkan bahwa di era digital seperti sekarang ini, sistem operasi Linux memiliki peran sangat penting terhadap keamanan terutama di instansi-instansi penting milik pemerintah.
Fitur-fitur yang dimiliki oleh Linux juga tidak kalah dengan Windows. Sebagai perbandingan, jika Windows sudah terkenal dengan Office – nya, maka Linux memiliki LibreOFfice dan WPS Office dengan kemampuan sama hebatnya dengan Windows Office.Â
Sekali lagi, pengguna Windows masih enggan berpindah ke Linux karena masih belum terbiasa dan familiar dengan aplikasi-aplikasi alternatif ini. Selain itu, apabila user masih belum terbiasa dengan sistem operasi Linux karena tampilannya yang terkadang kurang user-friendly, terdapat banyak alternatif distro atau versi turunan Linux yang dapat dipilih oleh user.Â
Dikutip dari Detik.com, salah satu distro yang bernama Windwosfx memiliki tampilan 99% mirip sistem operasi Windows 11. Bahkan, Linux Windowsfx memiliki spesifikasi minimum lebih rendah dari pada Windows 11 yaitu dengan processor dual-core dan penyimpanan sebesar 22 Gb.
Melalui ulasan-ulasan mengenai sistem operasi Linux dan Windows, dapat ditarik kesimpulan bahwa masa depan atau prospek sistem operasi Linux sangat cerah dan memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan penggunaanya.Â
Ditambah lagi, terdapat banyak profesisi baru di era sekarang ini seperti Data Scientist, Data Analyst, Data Specialist dan sebagainya yang notabene membutuhkan penguasaan bahasa pemrograman seperti python, R, dan SQL dengan sebagian besar bahasa pemrograman tersebut sudah buit-in dalam distro Linux.Â
Oleh karena itu, kursus atau pemberian materi sistem operasi Linux perlu diberikan kepada pengguna seawal mungkin. Misalnya, melalui esktrakurikuler pada tingkat sekolah dasar dan menengah.
Terakhir, poin penting urgensi penggunaan sistem operasi Linux yang tidak kalah penting adalah lisensi gratis. Tidak seperti Windows yang dimiliki penuh oleh Microsoft, sistem operasi Linux memiliki lisensi GNU – GPL yang artinya Linux dapat dimodifikasi secara bebas dengan syarat dokumentasi hasil pengembangan tersebut juga harus disertakan ketika akan disebarluaskan.Â
Lisensi GNU – GPL tentu saja akan mempermudah pengguna atau programmer di Indonesia dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki tanpa harus memikirkan lisensi ketika produk telah selesai dirancang.Â
Perlu diketahui bahwa, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk teknologi-teknologi terbaru seperti gadget, komputer, laptop dan sebagainya. Pengembangan Linux secara masif bisa menjadi kesempatan emas bagi Indonesia agar bisa terhindar dari middle income trap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H