Mohon tunggu...
Shofiyya Wanda Azizah Az Zahro
Shofiyya Wanda Azizah Az Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Travelling, Healing, Berfoto, hoby mengumpulkan dan membuat portofolio, suka organisasi, suka cari pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fakta tentang Bahaya Begadang bagi Kesehatan Tubuh

24 November 2024   20:03 Diperbarui: 24 November 2024   20:08 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Artikel ini membahas fakta tentang bahaya begadang bagi kesehatan tubuh yang diperoleh dari berbagai sumber referensi terutama dari jurnal terkait. Setiap orang pasti pernah merasakan begadang. Seringkali manusia mengabaikan tentang bahaya kesehatan bagi tubuhnya. Padahal banyak sekali fakta menarik yang perlu diketahui tentang bahaya begadang itu sendiri. Berbagai media sosial telah mengangkat kasus tentang begadang, akan tetapi begadang masih saja berulangkali dilakukan terutama pada seseorang yang menginjak usia remaja. Maka dari itu, pengangkatan tema artikel ini sebagai upaya untuk memberikan informasi seputar begadang agar masyarakat mengerti fakta sebenarnya dari dampak begadang bagi kesehatan tubuh itu sendiri.

"Kata Kunci: Begadang, Dampak, Kesehatan, Psikis, Tidur"

PENDAHULUAN

            Begadang adalah suatu kebiasaan terjaga sampai larut malam dan tidur saat pagi datang yang dapat dilakukan dimana saja. Begadang menjadi suatu hal yang sudah familiar dan tidak asing lagi bagi masyarakat. Kebiasaan ini masih sering terjadi pada masyarakat Indonesia. Padahal, begadang memiliki dampak buruk yang dapat berpengaruh langsung pada kesehatan tubuh manusia. Tidur yang cukup menjadi suatu hal penting, tetapi kerap kali diabaikan. Berbagai penelitian mengatakan bahwa tidur memainkan peran penting dalam regulasi metabolisme, regulasi emosi, kinerja, konsolidasi memori, proses penyembuhan otak, dan pembelajaran. Begitu pula dengan akibat yang ditimbulkan dari kurangnya waktu tidur akan berpengaruh pula dengan berkurangnya kualitas peran tidur yang seharusnya terpenuhi.

            Beragam masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan dari kurangnya waktu tidur karena terbiasa begadang, seperti penurunan kerja kognitif, kelopak mata bengkak, perasaan gelisah, sakit kepala, mudah mengantuk, dan berbagai akibat lainnya. Jika begadang terus-menerus dilakukan, bisa berbahaya juga bagi kesehatan psikis, seperti sulit berkonsentrasi. Banyak kecelakaan kendaraan yang diakibatkan sulit berkonsentrasi karena mengantuk. Pada penelitian "Sleep Practices of University Students Living in Residence", dijelaskan bahwa banyak sekali faktor yang berpengaruh pada kurangnya tidur. Salah satu faktor yang disebutkan adalah mahasiswa yang lebih mementingkan urusan kuliah dan sosial pada lingkungan yang menyebabkan kualitas tidur kurang baik.

PEMBAHASAN

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), begadang merupakan suatu kebiasaan terjaga sampai larut malam dan tidur saat pagi datang. Begadang juga dapat didefinisikan sebagai aktivitas dimana seseorang tidur kurang optimal karena sebab-sebab tertentu. Pada umumnya, total jam tidur yang optimal seseorang adalah 7 sampai 8 jam yang dilakukan pada malam hari. Akan tetapi, bagi seseorang yang begadang dapat tidur kurang dari jam tersebut, bahkan tidur malam yang seharusnya dilakukan pada malam hari menjadi dilakukan pada pagi hari.

Pada malam hari, tubuh manusia juga memerlukan waktu yang cukup untuk istirahat setelah digunakan seharian. Sedangkan menurut Handoyo dalam buku "Aplikasi Olah Nafas" (2005, h.30) dikatakan bahwa begadang dapat menguras tenaga yang dapat membuat tubuh menjadi lemah. Saat lelah, tubuh akan lebih terasa cepat pegal dan ingin cepat beristirahat kembali. Demikian dapat diartikan, bahwa begadang dapat mempengaruhi siklus kerja tubuh yang seharusnya melakukan pengoptimalan pada malam hari menjadi kurang optimal. Berbagai masalah kesehatan timbul akibat begadang itu sendiri. Selain mengganggu kesehatan fisik seperti kelelahan, begadang juga dapat menimbulkan bahaya psikis, bahkan penyakit kronis.

Bahaya psikis yang dapat ditimbulkan dari begadang, seperti memberikan efek sulit berkonsentrasi, stress, penurunan daya ingat, serta timbul kecemasan. Sedangkan bahaya penyakit kronis karena begadang, seperti dapat memicu obesitas, tekanan darah tinggi, maupun penyakit jantung. Bahaya begadang juga bisa ditimbulkan apabila pada saat malam hari seseorang melakukan begadang ditemani minum kopi, merokok, dan makan-makanan dengan jumlah banyak. Hal ini bisa meningkatkan risiko stroke, obesitas, serangan jantung pada saat bangun tidur, dan juga obesitas.

Banyak sekali organ tubuh manusia yang harus diganti setiap harinya, mulai dari sel otak, sel kulit, sel otot, maupun sel-sel lainnya yang proses recovery-nya secara optimal dilakukan pada malam hari. Tubuh manusia akan secara otomatis mengatur pembaruan dan pemulihan sel-sel tersebut pada malam hari. Apabila jam tidur malam kurang karena terlalu sering begadang, yang terjadi adalah dapat mengakibatkan penumpukkan sel yang rusak. Selain itu, hormon kortisol yang seharusnya rendah pada malam hari secara otomatis meningkat karena efek begadang.

Hormon kortisol adalah hormon stress yang diproduksi oleh kelenjar adrenal saat tubuh merasa terancam. Hormon ini akan meningkat apabila tubuh mengalami kelelahan karena aktivitas yang dilakukan. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya stress, depresi, dan ketidakstabilan mood. Hormon kortisol yang meningkat juga menyebabkan denyut jantung meningkat serta dapat menyebabkan hipertensi. Mengantuk pada malam hari merupakan suatu respon tubuh karena memerlukan oksigen. Harapannya, tubuh bisa beristirahat agar organ tubuh tidak terbebani dan tidak menimbulkan risiko terjadinya berbagai penyakit yang lain.

Selain mempengaruhi hormon kortisol, begadang juga dapat mempengaruhi hormon testosteron pada laki-laki serta hormon LH dan FSH bagi perempuan. Pada laki-laki, begadang bisa menurunkan massa otot maupun menurunkan hormon testosteron. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan laju pembuahan. Dan dampak bagi perempuan sendiri, begadang bisa menyebabkan kulit yang semulanya segar menjadi kusam dan juga dapat menurunkan produksi hormon LH dan FSH. Penurunan hormon ini bisa mempengaruhi proses ovulasi. Begadang terlalu sering juga bisa menyebabkan insomnia yang kemudian dapat mengganggu proses menstruasi karena terjadi ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Tidak sedikit orang yang merasa dirinya akan lebih produktif dan hanya lancer idenya jika mengerjakan tugas di malam hari. Namun, ada juga yang sulit tidur atau bahkan menunda tidur karena faktor lainnya, seperti overthinking, perasaan gelisah, takut gagal, dan pikiran-pikiran negatif yang menghantui mereka, sehingga pada malam hari mereka akan begadang karena merasa sulit tidur. Ada juga dari mereka yang begadang karena alasan kegiatan yang tidak penting, seperti scroll media sosial yang sebenarnya bisa dilakukan keesokan harinya dan sebenarnya masih mempunyai banyak waktu untuk melakukan hal tersebut di lain waktu. Itulah sebenarnya yang harus diperbaiki.

Memang begadang adalah suatu hal yang menurut sebagian orang sulit untuk dihilangkan. Akan tetapi, tidak ada salahnya jika mengusahakan agar begadang tidak menjadi konsumsi rutin di malam hari. Aktivitas begadang dapat dihindari dan dicegah melalui beberapa cara, seperti menjauhkan gadget karena radiasi berupa blue light atau cahaya biru pada handphone yang dapat menghambat produksi hormon melatonin. Produksi hormon melatonin yang terhambat bisa menyebabkan tidak mengantuk atau sulit tidur. Kemudian, begadang bisa juga dihindari dengan cara mengurangi tidur siang agar malamnya bisa tidur lebih cepat dan dengan menghindari kafein tinggi. Selain itu, WHO menjelaskan bahwa untuk penanganan orang yang sulit tidur bahkan insomnia, dianjurkan olahraga dengan intensitas sedang minimal 150 menit perminggu.

PENUTUP

            Begadang merupakan aktivitas yang dapat menimbulkan berbagai dampak buruk jika terus-menerus dilakukan. Memang tidak bisa dipungkiri terdapat beberapa orang yang tidak bisa meninggalkan kebiasaan begadang karena tugas, tanggung jawab, ataupun karena keharusan lainnya yang mengakibatkan seseorang tersebut harus terbangun dan terjaga hingga larut malam. Akan tetapi, bisa bagi mereka untuk berusaha meminimalisir efek begadang agar tidak dapat menimbulkan berbagai dampak buruk. Sebagai contoh tidak mengkonsumsi kopi maupun merokok yang dapat meningkatkan detak jantung. Perlu juga dilakukan penjadwalan waktu tidur agar tidur dapat optimal, pengaturan aktivitas, kegiatan olahraga yang teratur, pengontrolan gadget dengan baik, maupun memanajemen waktu dengan sebaik-baiknya agar tidak sering begadang dan supaya tidak terkena dampak-dampak buruk dari begadang yang sudah dijelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Fahturosi, D. (2017). Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap. Aritcel, 22, 1--5.

Kamelia, R., Purwitaningtyas, R. Y., & Prayitno, S. H. (2022). Pengaruh Smartphone Addiction terhadap Kualitas Tidur Siswa. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 9(2), 131--140. https://doi.org/10.55500/jikr.v9i2.160

Purnama, M. D. W. (2021). Negative Impact of Staying Up Late for Health. Jurnal Studi Keperawatan, 2(1), 1--3. https://doi.org/10.31983/j-sikep.v2i1.6801

Putra, N. Y. P., Tania, M., Iklima, N., & Maulana, D. M. (2017). Perancangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap Pola Tidur Sehat Bagi Remaja. Jurnal Sketsa, 4(2), 53--60. Iklan Layanan Masyarakat, Begadang, Infografis

Toolkit, Z., Donoghue, J., Nir, Y., Tononi, G., Media, G., Pair, T., Cable, C., Cable, C., Pair, T., Cable, F. O., Cables, T. P., Luis, F., Moncayo, G., & Adobe. (2010). No Title. Trends in Cognitive Sciences, 14(2), 88--100. http://landing.adobe.com/en/sea/products/acrobat/69210-may-prospects.html?trackingid=KTKAA

Tristianingsih, J., & Handayani, S. (2021). Determinan Kualitas Tidur Mahasiswa Kampus A di Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka. Perilaku Dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior, 3(2), 120. https://doi.org/10.47034/ppk.v3i2.5275

Zahrani, D. A. (2022). Bahaya Begadang Terhadap Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala [JIKeMB], 4(1), 7--12.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun