Mohon tunggu...
Shofiyya Wanda Azizah Az Zahro
Shofiyya Wanda Azizah Az Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Travelling, Healing, Berfoto, hoby mengumpulkan dan membuat portofolio, suka organisasi, suka cari pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fakta tentang Bahaya Begadang bagi Kesehatan Tubuh

24 November 2024   20:03 Diperbarui: 24 November 2024   20:08 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hormon kortisol adalah hormon stress yang diproduksi oleh kelenjar adrenal saat tubuh merasa terancam. Hormon ini akan meningkat apabila tubuh mengalami kelelahan karena aktivitas yang dilakukan. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya stress, depresi, dan ketidakstabilan mood. Hormon kortisol yang meningkat juga menyebabkan denyut jantung meningkat serta dapat menyebabkan hipertensi. Mengantuk pada malam hari merupakan suatu respon tubuh karena memerlukan oksigen. Harapannya, tubuh bisa beristirahat agar organ tubuh tidak terbebani dan tidak menimbulkan risiko terjadinya berbagai penyakit yang lain.

Selain mempengaruhi hormon kortisol, begadang juga dapat mempengaruhi hormon testosteron pada laki-laki serta hormon LH dan FSH bagi perempuan. Pada laki-laki, begadang bisa menurunkan massa otot maupun menurunkan hormon testosteron. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan laju pembuahan. Dan dampak bagi perempuan sendiri, begadang bisa menyebabkan kulit yang semulanya segar menjadi kusam dan juga dapat menurunkan produksi hormon LH dan FSH. Penurunan hormon ini bisa mempengaruhi proses ovulasi. Begadang terlalu sering juga bisa menyebabkan insomnia yang kemudian dapat mengganggu proses menstruasi karena terjadi ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Tidak sedikit orang yang merasa dirinya akan lebih produktif dan hanya lancer idenya jika mengerjakan tugas di malam hari. Namun, ada juga yang sulit tidur atau bahkan menunda tidur karena faktor lainnya, seperti overthinking, perasaan gelisah, takut gagal, dan pikiran-pikiran negatif yang menghantui mereka, sehingga pada malam hari mereka akan begadang karena merasa sulit tidur. Ada juga dari mereka yang begadang karena alasan kegiatan yang tidak penting, seperti scroll media sosial yang sebenarnya bisa dilakukan keesokan harinya dan sebenarnya masih mempunyai banyak waktu untuk melakukan hal tersebut di lain waktu. Itulah sebenarnya yang harus diperbaiki.

Memang begadang adalah suatu hal yang menurut sebagian orang sulit untuk dihilangkan. Akan tetapi, tidak ada salahnya jika mengusahakan agar begadang tidak menjadi konsumsi rutin di malam hari. Aktivitas begadang dapat dihindari dan dicegah melalui beberapa cara, seperti menjauhkan gadget karena radiasi berupa blue light atau cahaya biru pada handphone yang dapat menghambat produksi hormon melatonin. Produksi hormon melatonin yang terhambat bisa menyebabkan tidak mengantuk atau sulit tidur. Kemudian, begadang bisa juga dihindari dengan cara mengurangi tidur siang agar malamnya bisa tidur lebih cepat dan dengan menghindari kafein tinggi. Selain itu, WHO menjelaskan bahwa untuk penanganan orang yang sulit tidur bahkan insomnia, dianjurkan olahraga dengan intensitas sedang minimal 150 menit perminggu.

PENUTUP

            Begadang merupakan aktivitas yang dapat menimbulkan berbagai dampak buruk jika terus-menerus dilakukan. Memang tidak bisa dipungkiri terdapat beberapa orang yang tidak bisa meninggalkan kebiasaan begadang karena tugas, tanggung jawab, ataupun karena keharusan lainnya yang mengakibatkan seseorang tersebut harus terbangun dan terjaga hingga larut malam. Akan tetapi, bisa bagi mereka untuk berusaha meminimalisir efek begadang agar tidak dapat menimbulkan berbagai dampak buruk. Sebagai contoh tidak mengkonsumsi kopi maupun merokok yang dapat meningkatkan detak jantung. Perlu juga dilakukan penjadwalan waktu tidur agar tidur dapat optimal, pengaturan aktivitas, kegiatan olahraga yang teratur, pengontrolan gadget dengan baik, maupun memanajemen waktu dengan sebaik-baiknya agar tidak sering begadang dan supaya tidak terkena dampak-dampak buruk dari begadang yang sudah dijelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Fahturosi, D. (2017). Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap. Aritcel, 22, 1--5.

Kamelia, R., Purwitaningtyas, R. Y., & Prayitno, S. H. (2022). Pengaruh Smartphone Addiction terhadap Kualitas Tidur Siswa. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 9(2), 131--140. https://doi.org/10.55500/jikr.v9i2.160

Purnama, M. D. W. (2021). Negative Impact of Staying Up Late for Health. Jurnal Studi Keperawatan, 2(1), 1--3. https://doi.org/10.31983/j-sikep.v2i1.6801

Putra, N. Y. P., Tania, M., Iklima, N., & Maulana, D. M. (2017). Perancangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap Pola Tidur Sehat Bagi Remaja. Jurnal Sketsa, 4(2), 53--60. Iklan Layanan Masyarakat, Begadang, Infografis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun