Depresi dan gangguan kecemasan: Kondisi kesehatan mental ini seringkali dikaitkan dengan insomnia. Gejala stres dan kecemasan dapat mengganggu tidur dan kurang tidur juga dapat memperburuk gejala kondisi kesehatan mental ini.
Gangguan hormonal: Perubahan hormonal yang terjadi pada wanita selama menopause atau sindrom pramenstruasi (PMS) juga dapat menyebabkan insomnia.
Kondisi medis lainnya: Beberapa kondisi medis lain, seperti penyakit jantung, tiroid, dan refluks asam lambung juga dapat mengganggu tidur.
3. Faktor genetik: Penelitian menunjukkan adanya kemungkinan faktor genetik berperan dalam risiko mengalami insomnia. Artinya, jika ada keluarga yang menderita insomnia, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
4. Efek samping obat: Beberapa jenis obat dapat menyebabkan insomnia sebagai efek samping. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mencurigai obat yang Anda konsumsi adalah penyebab kesulitan tidur.
Solusi dan Pengobatan Insomnia
Selanjutnya, ada berbagai solusi dan pengobatan untuk mengatasi insomnia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Umumnya, dokter akan menyarankan pendekatan bertahap yang dimulai dari perubahan gaya hidup dan kebiasaan tidur yang sehat (sleep hygiene) sebelum beralih ke obat-obatan.
Perubahan Gaya Hidup dan Kebiasaan Tidur (Sleep Hygiene):
Tetapkan jadwal tidur yang teratur: Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari bahkan di akhir pekan atau hari libur akan membantu mengatur ritme sirkadian tubuh Anda.
Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur Anda gelap, tenang, sejuk, dan bebas dari gangguan.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!