4. Teori Harold Domar.
Teori pertumbuhan Harold Domar dikembangkan oleh dua orang ahli ekonomi sesudah Keynes, yaitu Evsey Domar dan R. F. Harold. Harold Domar menyatakan bahwa untuk memacu pertumbuhan ekonomi dibutuhkan investasi baru yang merupakan tambahan neto terhadap cadangan atau stok modal. Yang dapat diambil dari teori ini adalah bahwa agar bisa tumbuh dengan pesat maka setiap perekonomian haruslah menabung dan menginvestasikan sebanyak mungkin bagian dari GNP (Gross National Product)nya. Semakin banyak yang dapat ditabung dan kemudian diinvestasikan, maka laju pertumbuhan perekonomian itu akan semakin cepat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat berhubungan dengan tingkat kemiskinan. Hal itu dapat disimpulkan karena, pertumbuhan ekonomi itu erat dan berbanding lurus dengan pendapatan masyarakat perkapita, dan apabila tingkat kemiskinan tinggi otomatis pendapatan masyarakat akan menurun dan itu menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi juga akan menurun. Juga suatu negara dikatakan mengalami pembangunan ekonomi jika pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pendapatan perkapita dan dapat menurunkan tingkat kemiskinan.
Begitu pula dengan teori pertumbuhan ekonomi yang kemukakan oleh Harold Domar yang menyatakan bahwa untuk memacu pertumbuhan ekonomi dibutuhkan investasi baru. Investasi baru tersebut berasal dari keuntungan perusahaan yang digunakan kembali untuk investasi, sehingga semakin meningkatkkan pertumbuhan ekonomi dan dapat menciptakan lapangan keja yang akan mengurangi angka kemiskinan.
Data Penulis.
Nama      :  Shofiyah Maulidiyah
NIM Â Â Â Â Â Â : Â 202010170311311
Prodi       :  Akuntansi 2F
Mata Kuliah : Â Perekonomian Indonesia
Universitas Muhammadiyyah Malang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H