Mohon tunggu...
Shofiyah NurAzizah
Shofiyah NurAzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi shopping dan jajan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Agar Lebih Menarik

1 Januari 2024   13:48 Diperbarui: 1 Januari 2024   13:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang disusun dalam bentuk satuan-satuan seperti kata, frasa, klausa dan kalimat, yang diungkapkan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi, bahasa yang digunakan adalah bahasa ibu. Bahasa ibu di Indonesia tentunya sangatlah beragam karena Indonesia memiliki beragam suku dan budaya, bahasa ibu tersebut bisa bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Jawa dan lain sebagainya tergantung bagaimana ibunya. Bahasa sangatlah penting dalam kehidupan manusia, bahasa membuat komunikasi dan hubungan lebih mudah. Hal ini dikarenakan bahasa merupakan media penyampaian pesan atau informasi dari seseorang kepada orang atau beberapa orang lainnya.

Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai alat komunikasi dan bahasa pemersatu bangsa. Sebagaimana tertuang dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928: "Kami putra-putri Indonesia akan memelihara bahasa persatuan, bahasa Indonesia." Artinya, kita sebagai generasi harus mampu memelihara bangsa kita sendiri. Adanya peran tersebut tertulis dalam UUD No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa bahasa pengantar pendidikan nasional adalah bahasa Indonesia. Pada era globalisasi seperti saat ini anak-anak cenderung lebih menyukai bahasa-bahasa asing dibandingkan bahasa negaranya sendiri, sehingga minat mereka terhadap pelajaran bahasa Indonesia rendah karena dianggap membosankan.

Kondisi tersebut diperparah dengan adanya kendala dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, yaitu masih adanya ketidaksesuaian antara keterampilan guru dengan bidang ilmu yang diajarkan. 

Ada juga beberapa sekolah yang mengajarkan pelajaran bahasa Indonesia diluar bidang studi bahasa, misalnya dari bidang agama, olahraga, hukum, sejarah dan lain sebagainya, maka permasalahan guru bahasa Indonesia tidak hanya soal kuantitas saja tetapi kualitas, agar pemahaman anak terhadap materi semakin tinggi karena guru yang sesuai dengan bidangnya. Maka peranan guru sangatlah penting dalam menyampaikan materi pelajaran bahasa Indonesia. 

Guru haruslah keatif dan inovatif agar murid tidak mudah merasa bosan, karena kebanyakan guru sekolah dasar menggunakan metode ceramah saja dalam mengajar, sehingga siswa merasa bosan dan jenuh karena mereka hanya duduk mendengarkan penjelasan materi dari guru.

Pada era digital seperti saat ini yang dimana segala sesuatu bisa dengan mudah diakses dengan handphone, laptop, komputer dan alat-alat digital lainnya. Maka guru seharusnya bisa lebih kreatif lagi dalam mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Apakah Anda pernah mandapatkan nilai Bahasa Indonesia yang kurang memuaskan? Mungkin hal tersebut terjadi dikarenakan siswa yang tidak tertarik dengan pelajaran tersebut, karena metode pembelajarannya yang kurang menyenangkan sehingga materi yang diserap oleh siswa kurang maksimal. Maka dari itu, buatlah pembelajaran bahasa Indonesia di kelas lebih menarik. Berikut beberapa tips yang dapat digunakan dan caranya:

1. Metode Bermain peran

Model bermain peran yaitu pembelajaran yang memaksa siswanya untuk memainkan karakter dengan mendalami karakter, mulai dari mimik wajah, bahasa tubuh dan juga eskpresi. Caranya yaitu dengan membuat drama singkat antar siswa di kelas, sehingga dengan adanya metode ini siswa akan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak hanya sekedar teori saja.

2. Metode wawancara

Dalam pelajaran bahasa Indonesia tentunya memiliki berbagai jenis keterampilan, salah satunya adalah komunikasi atau berbicara. Caranya dengan meminta siswa untuk berpasangan, satu siswa sebagai penanya dan satu siswa lagi menjawab pertanyaan. Atau bisa juga dengan melakukan wawancara dengan narasumber di luar sekolah.

3. Metode Pemecahan Masalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun