Peningkatan Kemampuan Anak Kelompok B dalam Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Melalui Peermainan Bowling

C. Tujuan

• Untuk meningkatkan Kemampuan Anak Kelompok B Pada Konsep Bilangan ( 1-10 ) Melalui Permainan Bowling Di TK InCen Tulang Bawang Lampung

II. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil praktek kerja lapangan

• Setelah dilakukan implementasi pembelajaran mengggunakan permainan bowling  terdapat peningkatan  sebesar ( 46 % ) atau 10 anak yang sudah mengenal konsep bilangan (1-10)  jika dibandingkan dengan kondisi awal, terdapat 10 anak  ( 91  % ) yang mampu mengenal konsep bilangan ( 1-10 ).

B . Pembahasan

 

• Seperti yang tertera diatas terdapat peningkatan ( 46 % )  atau  10 anak  ( 91% ) yang sudah berkemampuan menganal konsep bilangan ( 1-10 )
• Secara operasional yang dimaksud peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 dalam penelitian ini adalah adanya perubahan positif terhadap kemampuan mengenal membilang/menyebut urutan bilangan 1-10, membilang dengan menunjuk benda 10, menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10. Sehingga anak memiliki dasar untuk mengembangkan kemampuan berhitung selanjutnya.
• Terjadinya peningkatan konsep bilangan ini melalui permainan bowling menggunakan model pembelajara Problem Bast Learning ( PBL ), dan Menurut Slavin ( 2010 )  dapat dipadukan dengan model pembelajara Tean Game Tournament ( TGT ), Adapun langkah -- langkahnya yaitu :

• Langkah 1: Pemahaman Awal
• Ajak anak-anak duduk dalam kelompok kecil.
• Tanyakan pada mereka apa yang mereka ketahui tentang angka 1-10.
• Guru menjelaskan dan memberi contoh kegiatan yang akan dilakukan

• Langkah 2: Problem-Based Learning (PBL)
• Anak menonton Tayangan Vidio tentang cara bermain bowling.
• Guru memberikan set bowling yang berisi bilangan (1-10) pada masing-masing pin
• Guru memberikan pertanyaan pemantik "Bagaimana kita bisa menyusun pin bowling sesuai dengan urutan bilangan ( 1-10 )?"

• Langkah 3: Eksplorasi Bersama
• Biarkan anak-anak bekerja sama untuk menyusun pin sesuai dengan urutan bilangan ( 1-10 ) 
• Guru  memberikan bimbingan saat diperlukan.

• Langkah 4: Presentasi Hasil
• Setiap kelompok mempresentasikan cara mereka menyusun pin sesuai dengan Urutan bilangan ( 1-10 ) dan menyebutkan berapa pin yang jatuh dan yang masih berdiri.
• Diskusikan solusi bersama dan anak dapat menunjukkan bagaimana urutan bilangan ( 1-10 ).

• Langkah 5: Cooperative Learning (TGT)
• Bagi anak-anak ke dalam tim baru, terdiri dari 3 -4 anggota dari setiap kelompok sebelumnya.
• Anak mengambil set pin bowling dan mereka bekerja sama untuk mengenali dan menyusun pin sesuai dengan Urutan bilangan ( 1-10 )
• Anak bermain bowling, menghitung berapa pin yang tidak terlihat dan yang masih berdir

• Langkah 6: Kompetisi Sederhana
• Anak melakukan kompetisi antar tim untuk melihat tim mana yang dapat menjatuhkan pin paling banyak,
• Kemudian anak bermain mengambil bendera pada 3 pojok , merah, kuning , hijau, lalu anak berdiri pada setiap pojok membuat barisan urutan bilangan ( 1-10 ),  menghubungkan lambang bilangan dengan benda- benda ( 1-10), kolase lambang bilangan ( 1-10 )

• Langkah 7: Diskusi Reflektif
• Setelah permainan,guru berdiskusi tentang apa yang mereka pelajari tentang Bilangan ( 1-10 ), kegiatan apa yang paling disuka dan kenapa,
• Guru memberikan umpan balik positif pada anak dan anak bercerita berbagi pengalaman dengan temannya.

III. Kesimpulan

 

• Berdasarkan hasil praktek pengalaman lapangan, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan kemampuan anak kelompok B TK InCen Tulang Bawang Lampung dalam mengenal konsep bilangan (1-10).  
• Dengan pendekatan PBL dan TGT, anak-anak dapat belajar konsep bilangan dengan cara yang interaktif, kooperatif, dan menyenangkan melalui permainan bowling.
• Hasil dari pembelajaran ini dapat dilanjutkan pada materi konsep bilanga (11-20 ) pada pembelajaran yang akan datang.

IV. Daftar Pustaka

*      https://www.youtube.com/watch?v=jiuLo1Y_3Ts

WULANDARI, Astrid Septiani; SASMIATI, Sasmiati; FATMAWATI, Nia. Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Usia Dini. Indonesian Journal of Early Childhood Issues, 2018, 1.1.