Mohon tunggu...
Shofi Nafilah
Shofi Nafilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi ngaji dan nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya di Bulan Ramdhan

4 Desember 2024   21:48 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:51 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semakin hari, Anton merasa puasanya menjadi lebih bermakna. Ia mulai membantu ibunya menyiapkan makanan berbuka, mengantarkan takjil ke tetangga, dan mengikuti pengajian di masjid. Ia juga memperbaiki lisannya, berusaha berkata jujur, dan menghindari gosip. Pada suatu malam, saat pengajian, Pak Abdul memberikan tausiyah tentang sebuah hadits: "Puasa itu perisai, maka apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah berkata kotor dan bertengkar. Jika seseorang mencacinya, maka katakanlah, 'Aku sedang berpuasa.'" (HR. Bukhari dan Muslim). Anton merenungkan hadits itu. Ia menyadari bahwa selama ini ia sering meluapkan emosinya tanpa berpikir panjang. Namun, puasa melatihnya untuk bersabar dan memilih kata-kata yang baik.

Malam terakhir Ramadhan tiba. Anton duduk di beranda rumah, merenungkan perjalanannya selama sebulan penuh. Ia merasa lebih tenang dan damai. Untuk pertama kalinya, ia merasakan keindahan ibadah yang sesungguhnya. Pak Abdul datang untuk menyampaikan salam perpisahan sebelum mudik ke kampung halamannya. Ia menepuk bahu Anton sambil berkata, "Anton aku bangga padamu. Aku melihat perubahan besar dalam dirimu. Teruskan semangat ini, jangan hanya di bulan Ramadhan." Anton tersenyum. "Terima kasih, Pak. Semua ini berkat nasihat Bapak. Saya akan berusaha menjadi lebih baik, bukan hanya di bulan puasa, tapi seterusnya."

Penutup

Cerita Anton mengajarkan kita bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perilaku buruk, menjaga lisan, dan memperbanyak amal baik. Hadits-hadits Rasulullah SAW memberikan panduan bagi kita untuk meraih esensi puasa yang sesungguhnya. Dalam perjalanan hidup, selalu ada kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik, dan Ramadhan adalah momen terbaik untuk memulainya. Bulan Ramadhan telah usai, tetapi semangat Anton tetap menyala. Bagi Anton, puasa tahun itu bukan hanya ritual, tetapi awal dari perubahan menuju kehidupan yang lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun