Mohon tunggu...
Shofi Jamilatunniswah
Shofi Jamilatunniswah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas muhammadiyah jakarta

Journalism memiliki hobi dalam bidang seni tangan seperti menulis, dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Model Satu Tahap dan Dua Tahap Komunikasi Massa Saat Ini di Indonesia

7 Juli 2024   17:25 Diperbarui: 7 Juli 2024   17:28 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahap Kedua: Opinion Leader menyebarkan informasi dari media massa kepada banyak orang yang menjadi pengikutnya (opinion follower).

Keunggulan Model Aliran Dua Tahap

 1. Model ini sangat berguna untuk menarik perhatian akan adanya hubungan yang saling melengkapi atau saling melengkapi antara komunikasi massa dan  komunikasi interpersonal

2. Adanya peran aktif para opinion leader dan metode komunikasi personal yang berperan penting dalam segala situasi komunikasi, khususnya bagi masyarakat di negara berkembang.

3. Model ini secara umum memberikan kerangka konseptual yang  dapat digunakan untuk mempelajari fenomena komunikasi yang  kompleks.

Kekurangan Model Aliran Dua Tahap 

1. Model ini menyatakan bahwa masyarakat yang aktif  mencari informasi hanyalah pemimpin opini, sedangkan anggota masyarakat umum bersifat pasif.

 2. Pandangan bahwa  proses komunikasi massa pada dasarnya terjadi dalam dua fase tampaknya membatasi proses analitis, karena proses komunikasi dapat terjadi dalam lebih dari satu fase.

Dalam beberapa kasus, proses komunikasi satu tahap dapat terjadi, misalnya ketika media massa  mempengaruhi khalayak secara langsung.
Media massa juga dapat menciptakan proses komunikasi multi-langkah.

Kesimpulan

Model komunikasi satu tahap memberikan kebebasan maksimal untuk mentransmisikan efek komunikasi langsung ke saluran komunikasi massa.
Sebaliknya, dalam aliran dua tahap, media massa tidak beroperasi dalam  situasi sosial yang pasif, namun mengakses jaringan hubungan sosial yang sangat kompleks dan bersaing dengan sumber ide, pengetahuan, dan kekuasaan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun