Umumnya banyak sekali siswa maupun mahasiswa dihinggapi rasa malas dalam belajar. Mengapa hal itu bisa terjadi? Mengapa belajar itu penting?
Menurut Ahmadi et al. (2013: 128), belajar adalah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengamatan dalam interaksi dengan lingkungan sekitar.
Belajar tidak hanya didapatkan dari formal saja (sekolah), namun bisa didapatkan dari lingkungan luar bahkan pengalaman kita maupun orang lain bisa dijadikan acuan bahan belajar.Â
Proses pembelajaran dapat memengaruhi pemahaman siswa, mengapa bisa begitu? Dengan interaksi yang baik memungkinkan siswa lebih terdorong untuk memahami dan mempelajari pelajaran lebih mendalam. Maka dari itu, dalam pembelajaran haruslah dikemas dengan suasana yang menarik dan menyenangkan.
Kenapa harus belajar? Apa pentingnya?
Belajar itu penting karena:
1. Menjadi tolak ukur kemampuan. Dengan begitu kita jadi tahu kemampuan kita bagaimana, sebesar apa. Jika kemampuan kita kurang apa yang harus dilakukan dan lain-lain. Hal itu akan mejadi dorongan untuk lebih giat belajar.
2. Membentuk pribadi yang baik. Dengan belajar banyak pengalaman baik-buruk yang kita serap selama ini. Hal itu dijadikan pedoman untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dari pengalaman kita bisa belajar mengenai apa itu ikhlas, bagaimana menghadapi rasa kekecewaan, bagaimana berbuat dan bertingkah laku dengan orang yang lebih tua maupun muda", belajar untuk tidak bergantung orang lain dan lain-lain. Hal itu juga tidak didapatkan dari sekolah namun didapatkan dari interaksi dan pengalaman yang pernah didapatkan.
3. Menambah wawasan dan memperluas minat. Dengan begitu dapat mewujudkan ambisi dan cita-cita.
4. Melatih cara berfikir. Bagaimana kita memecahkan masalah dengan melihat dari berbagai sudut pandang, melatih berfikir secara rasional, dan ilmiah. Hal ini dapat menuntun hidup kedepannya.
5. Demi hidup yang lebih baik. Dimasa ini, susah untuk mencari pekerjaan. Dengan melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya, hal itu akan mempermudah untuk mendapatkan pekerjaan sesuai keinginan, yang lebih layak. Hal ini dapat dilihat dari jenjang terakhir pendidikan kita
Lalu mengapa dengan begitu pentingnya belajar masih banyak siswa maupun mahasiswa yang masih malas untuk belajar? Hal ini dikarenakan beberapa faktor :
1. Suasana belajar yang monoton. Dengan suasana belajar yang kurang menarik dan membosankan membuat siswa kurang optimal dalam pembelajarannya. Mereka akan kurang fokus dan kurang memusatkan perhatiannya untuk belajar sehingga membuat kosentrasi siswa terganggu.
2. Fisik atau badan yang lelah. Telat sarapan juga menjadi salah satu faktor badan cepat lelah, badan sakit memungkinkan kita untuk selalu beristirahat.
3. Stres psikis. Siswa sering mengalami stres ini secara sadar maupun tidak sadar. Orang yang terkena stress ini tubuhnya akan mudah lelah, malas, meski tidak melakukan banyak aktifitas, sehingga membuat sulit fokus dan nafsu makan meningkat.
4. Tidak memiliki minat bidang akademis Sebagian siswa memiliki minatdan bakat di bidang non-akademis, sehingga mereka malas untuk mengasah prestasi dibidang akademisnya.
5. Gaya belajarnya tidak sesuai. Ada anak yang gaya belajarnya visualis (lebih mudah mengerti pelajaran dengan penglihatan), ada yang auditori (menangkap informasi dengan suara), ada kinestetik yang melibatkan gerakan. Dan gaya belajar membaca atau menulis. Jadi jika gaya anak belajar selama ini salah maka ia sering malas dan mengeluh dalam pembelajarannya.
6. Susasana hati yang buruk.
7. Sarana dan prasarana yang kurang memadai.
8. Lingkungan belajar yang mendukung untuk bermalasan. Seperti lingkungan pertemanan yang mengarah ke negatif mengajak untuk tidak mengerjakan pr dan lain-lain. Hal itu juga mempengaruhi anak dan anak bisa ikut-ikutan.
Proses pengajaran guru yang kurang menarik.
Untuk mengatasi hal tersebut maka :
1. Kita harus menjaga kesehatan tubuh. Yaitu dengan makan makanan yang sehat, sarapan pagi, minum vitamin, dan lain-lain. Dengan tubuh yang sehat anak bisa lebih optimal dan lebih fokus dalam pembelajaran.
2. Beristirahat atau berekreasi sejenak. Dibutuhkan agar kita tidak terlalu stress dalam tekanan belajar. Hal itu untuk menjaga otak agar lebih fresh sehingga nantinya diharapkan agar lebih produktif lebih fokus dan lebih berkosentrasi dalam pembelajaran.
3. Menemukan gaya belajar yang benar.
4. Meningkatkan suasana hati.
5. Lengkapnya sarana dan prasarana.
Memilih dan memilah lingkungan belajar maupun lingkungan pertemanan yang baik, lingkungan belajar yang ambis. Dengan adanya suasana belajar yang ambis lebih bersemangat berkompetisi dalam belajar.
6. Mendiskusikan dan melakukan kontrak belajar dengan guru mau pembelajran yang seperti apa. Sehingga pembelajaran nanti lebih kondusif dan bersemangat.
Dari pembahasan tersebut disimpulkan bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan kapan saja. Dari situ kita tahu betapa pentingnya belajar. Maka dari itu, harus dikesampingkan lah rasa malas belajar, dengan mengidentifikasi berasal dari mana rasa malas saya. Dari pengetahuan tersebut dapat kita atasi agar kedepannya lebih bersemangat dalam belajar demi masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H