Mohon tunggu...
Pengmas FPsi UM A21
Pengmas FPsi UM A21 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

kegiatan pengabdian mahasiswa yang dilakukan oleh mahasiswa FPsi UM offering A angkatan 21

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengalaman Magang MBKM Mahasiswa UM, Melayani Masyarakat Secara Langsung di Dinas Sosial Kabupaten Malang

23 Desember 2024   22:44 Diperbarui: 23 Desember 2024   22:53 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:  Dokumentasi Pribadi

Karena memiliki tanggung jawab menyelesaikan Magang MBKM selama 20 minggu, penulis, yang bernama Dedi Setiawan dan kedua temannya, Marco dan Azwalsufi dari Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang melamar untuk melakukan kegiatan magang di Dinas Sosial Kabupaten Malang. Dinas Sosial Kabupaten Malang berlokasi di Jl. Majapahit No. 5, Klojen, Kota Malang. Pada akhirnya, ketiga mereka mendapatkan Surat Penerimaan atau Letter of Acceptance untuk bisa memulai kegiatan magang yang dimulai pada tanggal 1 Juli hingga 15 November 2024.

Jarak antara kos dan lokasi magang hanya memakan waktu kurang lebih 15 menit saja, cukup dekat dan hemat biaya transportasi. Jam kerja Dinas Sosial dimulai pada pukul 8 pagi hingga 4 sore, namun selesai lebih cepat 1 jam untuk hari Jumat. Terdapat 4 bidang dalam Dinas Sosial, antara lain Bidang Rehabilitasi Sosial, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Bidang Pemberdayaan Sosial, dan Bidang Penanganan Bencana. Penulis ditempatkan di Bidang Pemberdayaan Sosial dan temannya ditempatkan di bidang yang berbeda yaitu Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial. Penulis diberikan tanggung jawab di bagian Pelayanan SLRT (Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu) , yang bertugas untuk melayani masyarakat yang datang secara tatap muka.

Hari pertama magang, Penulis bertemu dengan Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berikan pelayanan konsultasi bersama masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi. Disini Ibu Dessy dan Ibu Aan, selaku pembimbing magang dengan sigap membantu mahasiswa magang apabila ada hal-hal yang belum tahu dengan sangat informatif. Masyarakat yang datang didominasi oleh masyarakat kurang mampu yang membutuhkan bantuan kesehatan. Tidak dapat dielakkan bahwa hingga kini kemiskinan masih menjadi masalah yang belum tuntas.

Penulis bersama Tim SLRT melakukan analisa terhadap permasalahan yang tengah dialami masyarakat dan mencocokkan program apa yang cocok untuk diberikan sebagai bantuan. Untuk program pengajuan bantuan kesehatan antara lain seperti Biakes Maskin, Jamkesda, dan Bantuan BAZNAS. Tim SLRT juga membantu memberikan informasi lain, seperti terkait KIP, KIS, BPJS, dan lain-lain. Apabila permasalahannya bersangkutan dengan bidang lain, maka Tim SLRT akan membantu menghubungkan dengan pegawai terkait.

Masyarakat yang datang sembari membawa berkas-berkas pengajuan program bantuan akan kami cek kelengkapannya dan bebas dari kesalahan pengisian. Hal ini menjadi sangat penting karena nantinya segala pengajuan akan dipertanggung jawabkan kepada Pemerintah. Apabila berkas dari Kantor Desa ada yang belum lengkap atau ada kesalahan, maka masyarakat pengaju diminta kembali ke desa untuk minta dibuatkan surat ulang atau meminta revisi. Setelah seluruh berkas dipastikan lengkap, maka Dinas Sosial akan membuatkan Surat Rekomendasi untuk klaim bantuan.

Magang MBKM memberikan penulis pengalaman kerja secara langsung di dunia kerja riil sehingga penulis dan rekannya merasakan bagaimana menjadi karyawan atau bagian dari instansi atau perusahaan dengan menerapkan konsep-konsep teori Psikologi yang selama ini dipelajari di bangku perkuliahan.

“Pengalaman berkesan yang saya dapatkan selama 20 minggu magang adalah saya memberikan pelayanan pada masyarakat secara langsung dan dapat menjadi bagian dari penyaluran bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Dedi, Selasa 12 November 2024.

Pengalaman menarik juga dirasakan oleh rekan penulis yang ditempatkan di bidang lain, yaitu Marco. Marco mengaku ia mendapatkan pengalaman yang berharga sekaligus kesan yang unik selama ditempatkan di Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial.

“Selama magang saya mendapatkan pengalaman bekerja sama dengan tim, mengetahui alur proses kegiatan dari program-program yang ada. Selama magang cukup bosan di awal, namun saya kemudian sering diajak dinas luar, itu seru sekali ketika saya bisa bertemu dengan para pendamping PKH dan keluarga penerima manfaat” ujar Marco, Selasa 12 November 2024.

Banyak hal yang telah dipelajari oleh penulis dan rekannya dari segi softskill maupun hardskill. Antara lain penulis memaparkan beberapa poin: 

1. Keterampilan Komunikasi

Ditempatkan di bagian SLRT membuat penulis terbiasa berkomunikasi dengan masyarakat dan terjadi peningkatan keterampilan komunikasi dari hari ke hari. Ketika berhadapan dengan masyarakat haruslah mampu mengontrol emosi dan tetap bersikap ramah apapun kondisinya.

2. Keterampilan Bersosialisasi dengan Rekan Kerja

Lingkungan kerja yang nyaman dan pegawainya yang sangat heterogen membuat penulis memahami bagaimana cara bersikap di tengah organisasi

3. Pengetahuan Terkait Fenomena Sosial yang terjadi di masyarakat

Bertemu dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan membuat penulis memahami fenomena apa saja yang saat ini sedang terjadi, melalui hal ini penulis menjadikannya sebagai bahan menyusun program intervensi sebagai pemecahan masalah.

4. Pengetahuan Terkait Sistematika dan Prosedur berbagai Program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah

Bekerja di bagian Pelayanan SLRT membuat penulis menguasai berbagai macam informasi terkait program pemerintah, apalagi ketika dihadapkan dengan permasalahan yang pelik maka penulis akan semakin jeli terhadap solusi yang ditawarkan. Informasi ini lah yang setiap harinya menjadi bahan bagi penulis untuk mengalisis permasalahan masyarakat

5. Ketelitian saat bertugas

Penulis harus mengecek seluruh berkas yang masuk dari masyarakat apakah sudah benar atau tidak, dimana ini membutuhkan ketelitian yang baik dan harus hati-hati, karena jika berkas itu sudah berlanjut ke instansi tahap berikutnya maka akan sulit diperbaiki.

Untuk menentukan solusi final dari permasalahan harus meminta pertimbangan dari pembimbing magang dan tidak boleh mengambil keputusan sendiri, hal ini untuk meminimalisir terjadinya kesalahan kerja. Tidak ada manusia yang sempurna, apabila belum benar, maka haruslah jadikan sebagai pembelajaran untuk terus berkembang dan memperbaiki diri agar tidak terulang dikemudian hari.

Masalah yang saat ini sering terjadi adalah kesalahan berkas dari desa, dan masyarakat merasa desa kurang jelas dalam memberikan informasi. Beberapa kerugian yang terjadi seperti proses pengajuan yang memakan waktu lebih lama, kerugian secara tenaga dan biaya juga akan dialami masyarakat. Maka dari itu, penulis merancang Program Intervensi berupa Edukasi untuk Operator Desa untuk meningkatkan pengetahuannya terkait Program Bantuan Kesehatan Pemerintah. Penulis merancang modul yang harapannya berfungsi sebagai buku panduan bagi Operator Desa untuk membantu dalam bertugas. Harapannya, kualitas pelayanan desa dapat meningkat dan masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih memuaskan kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun