Ditempatkan di bagian SLRT membuat penulis terbiasa berkomunikasi dengan masyarakat dan terjadi peningkatan keterampilan komunikasi dari hari ke hari. Ketika berhadapan dengan masyarakat haruslah mampu mengontrol emosi dan tetap bersikap ramah apapun kondisinya.
2. Keterampilan Bersosialisasi dengan Rekan Kerja
Lingkungan kerja yang nyaman dan pegawainya yang sangat heterogen membuat penulis memahami bagaimana cara bersikap di tengah organisasi
3. Pengetahuan Terkait Fenomena Sosial yang terjadi di masyarakat
Bertemu dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan membuat penulis memahami fenomena apa saja yang saat ini sedang terjadi, melalui hal ini penulis menjadikannya sebagai bahan menyusun program intervensi sebagai pemecahan masalah.
4. Pengetahuan Terkait Sistematika dan Prosedur berbagai Program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah
Bekerja di bagian Pelayanan SLRT membuat penulis menguasai berbagai macam informasi terkait program pemerintah, apalagi ketika dihadapkan dengan permasalahan yang pelik maka penulis akan semakin jeli terhadap solusi yang ditawarkan. Informasi ini lah yang setiap harinya menjadi bahan bagi penulis untuk mengalisis permasalahan masyarakat
5. Ketelitian saat bertugas
Penulis harus mengecek seluruh berkas yang masuk dari masyarakat apakah sudah benar atau tidak, dimana ini membutuhkan ketelitian yang baik dan harus hati-hati, karena jika berkas itu sudah berlanjut ke instansi tahap berikutnya maka akan sulit diperbaiki.
Untuk menentukan solusi final dari permasalahan harus meminta pertimbangan dari pembimbing magang dan tidak boleh mengambil keputusan sendiri, hal ini untuk meminimalisir terjadinya kesalahan kerja. Tidak ada manusia yang sempurna, apabila belum benar, maka haruslah jadikan sebagai pembelajaran untuk terus berkembang dan memperbaiki diri agar tidak terulang dikemudian hari.
Masalah yang saat ini sering terjadi adalah kesalahan berkas dari desa, dan masyarakat merasa desa kurang jelas dalam memberikan informasi. Beberapa kerugian yang terjadi seperti proses pengajuan yang memakan waktu lebih lama, kerugian secara tenaga dan biaya juga akan dialami masyarakat. Maka dari itu, penulis merancang Program Intervensi berupa Edukasi untuk Operator Desa untuk meningkatkan pengetahuannya terkait Program Bantuan Kesehatan Pemerintah. Penulis merancang modul yang harapannya berfungsi sebagai buku panduan bagi Operator Desa untuk membantu dalam bertugas. Harapannya, kualitas pelayanan desa dapat meningkat dan masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih memuaskan kedepannya.