Mohon tunggu...
Pengmas FPsi UM A21
Pengmas FPsi UM A21 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

kegiatan pengabdian mahasiswa yang dilakukan oleh mahasiswa FPsi UM offering A angkatan 21

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Jangan Takut Bersuara! Mahasiswa Psikologi UM Ajak Anak Muda Lawan Perundungan

5 Desember 2024   14:29 Diperbarui: 5 Desember 2024   14:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadiyatul Hanifah atau akrab disapa Nadiya, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM), mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, di Yayasan BM Al-Itqon Karanganyar, Sabtu (26/10/2024).

Pengabdian itu dikemas dalam sosialisasi bertema “Pencegahan Terjadinya Perundungan pada Anak dan Remaja”. Dengan melibatkan sekitar 20 anak yatim binaan Yayasan BM Al-Itqon sebagai peserta. 

Materi pencegahan perundungan yang disampaikan oleh Nadiyatul Hanifah di bawah bimbingan dosen Diyah Sulistyorini, S.Psi, M.Psi. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak yatim binaan mengenai dampak dan pencegahan perilaku bullying. 

Kegiatan ini berangkat dari keprihatinan atas kasus bullying yang masih marak terjadi di sekitar kita. Seperti yang dipaparkan dalam data JPPI, per September 2024, terjadi 293 kasus kekerasan di sekolah. Kasus-kasus tersebut didominasi oleh kekerasan seksual yang mencapai 42%, kemudian perundungan sebanyak 31%, kekerasan fisik 10%, kekerasan psikis 11 persen, dan kebijakan yang mengandung kekerasan sebanyak 6 persen. Berdasarkan penuturan anak-anak yang hadir, banyak dari mereka yang juga pernah menjadi korban perundungan dan hal itu membuat mereka merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, penting bagi anak-anak untuk mengetahui pencegahan dan dampak perundungan mengingat banyak dari korban maupun pelaku merupakan anak dan remaja. 

“Kegiatan ini fokus mengedukasi bagaimana cara pencegahan yang bisa dilakukan oleh anak ketika terjadi perundungan agar bisa menghindari dampak negatif yang bisa terjadi nantinya” ujar Nadiya

Perundungan atau bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dan sengaja dengan tujuan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat berupa kekerasan fisik, kekerasan verbal, atau kekerasan emosional.

Nadiya menjelaskan bahwa perundungan atau bullying dapat bermacam-macam bentuknya, mulai dari secara verbal, fisik, sosial, maupun melalui media digital. Nadiya juga mengajak anak-anak untuk menjadi lebih peka terhadap sekitarnya dengan cara mengenali tanda-tanda korban bullying. Tak lupa, anak-anak diberikan pemahaman mengenai dampak bullying bagi pelaku maupun korban. 

Sosialisasi Pencegahan Perundungan pada anak dan remaja Yatim Binaan Yayasan oleh Nadiya, mahasiswi Fakultas Psikologi UM. Foto/dok UM
Sosialisasi Pencegahan Perundungan pada anak dan remaja Yatim Binaan Yayasan oleh Nadiya, mahasiswi Fakultas Psikologi UM. Foto/dok UM

“Bullying memiliki berbagai dampak buruk bagi korban seperti meningkatkan resiko kecemasan, depresi, kesulitan tidur, dan mengganggu kemampuan belajar dan bersosial. Pelaku bullying juga tidak luput dari dampak buruk bullying, seperti beresiko memiliki masalah akademis, sulit mengendalikan diri, kesulitan bersosial, dan beresiko menjadi pelaku kriminal saat dewasa. Sehingga dapat dikatakan bahwa bullying sama-sama memiliki dampak buruk bagi korban maupun pelaku.” tutur Nadiya

Nadiya menjelaskan bahwa terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam melawan tindakan bullying, diantaranya adalah dengan menjadi pribadi yang berani dan percaya diri, menjauhi pelaku, segera melaporkan baik kepada guru di sekolah, orangtua, teman, saudara, atau orang yang dapat dipercaya jika mengalami atau melihat bullying, serta memberikan dukungan dan bantuan bagi korban. 

Kegiatan sosialisasi ini berlangsung dengan lancar, anak-anak tidak hanya berkesempatan untuk mendengarkan materi namun juga diberikan kuis untuk menguji pemahaman anak-anak terhadap materi yang diberikan.

Kegiatan ini merupakan salah satu penerapan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dimana, mahasiswa diajak untuk berkontribusi langsung dalam memberikan pengetahuan terhadap permasalahan yang sedang marak terjadi. 

Nadiya berharap, sosialisasi ini mampu menambah pengetahuan dan kewaspadaan kepada anak dan remaja agar lebih berhati-hati untuk menghindari perundungan. Membangun kepercayaan diri untuk bisa melawan adalah kunci agar anak tidak semakin bertambahnya korban perundungan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun