Mohon tunggu...
Shofia Khairatun
Shofia Khairatun Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

penggiat sastra di waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Soneta yang Tak Pernah Merdeka

1 September 2024   15:25 Diperbarui: 1 September 2024   15:26 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: id.pinterest.com

 (1) 

Ada kisah soal pujangga yang bersemayam di bukit

Bermalam-malam ia menunggu kata 

Berdarah-darah ia merangkai makna 

Bergemelentam debarnya menuai hasil di atas lontar 

Sampai pujangga lengser dari bukit 

karena mayapada memungkirinya yang telah dapat mahkota dari mahligai Raja

"Seribu tahun aku kan kembali membawa Soneta, biar mulut mereka terpangah!" 

Maka besok-besok pujangga bersemayam di lembah 

Menghitung bayu yang berpuput dari selatan, hingga daun-daun berguguran 

Mencari tahu tanah yang membuat pohon menjulang 

Menelaah ketimpangan antara sarang semut dan sarang harimau 

"Aku tetap mungkir karena kau telah dapat hikmah dari bayu yang berpuput, tanah lembah, sarang dan sarang harimau" 

Namun kata pujangga tetaplah azali 

(2)

 Begitulah, Anakku 

Kisah ribuan tahun lalu 

Kisah pujangga yang mahakaryanya tak pernah merdeka  

Begitulah, Anakku 

Dunia seringkali bakhil berbagi adil 

Maka pujangga bertutur lewat sonetanya yang belum usai, 

"Jika pun aku tak mampu lagi 

Kata-kata yang bergerak rangkumlah lagi 

Lalu susunlah jadi sebuah seni 

Terbangkanlah ia hingga menelusup ke sanubari banyak insani ..."

*Kamus Sastra:

Gemelentam:  berbunyi berdentam-dentam (seperti meriam) 

Mayapada: bumi; dunia 

Mungkir: tidak mengaku(i); tidak mengiakan 

Mahligai: (ruang) tempat kediaman raja atau putri-putri raja (dalam lingkungan istana) 

Soneta: sajak yang terdiri atas empat bait (2 bait pertama masing-masing terdiri atas 4 baris, 2 bait terakhir masing-masing terdiri atas 3 baris); sajak 14 baris yang merupakan satu pikiran atau perasaan yang bulat 

Bayu:angin

Berpuput: bertiup; berembus 

Terpangah: ternganga 

Azali: bersifat azal; bersifat kekal 

Bakhil: kikir; lokek; pelit 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun