Mohon tunggu...
Shofiah Shofiah
Shofiah Shofiah Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP PGRI SURYAKENCANA

Suka mempelajari hal-hal baru terutama yang berkaitan dengan pendidikan,kreativitas, olah raga, kerajinan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

5 Juni 2024   21:46 Diperbarui: 5 Juni 2024   22:03 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Latar Belakang

                    Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal. Budaya positif yang diterapkan di sekolah adalah salah satu perwujudan dari visi guru yang mengandung nilai-nilai kebajikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila.

                    SMP PGRI Suryakencana berkomitmen untuk memberikan tuntunan sepenuh hati, namun dalam pelaksanaannya masih banyak guru yang belum memahami bagaimana mewujudkan budaya positif yang benar. Diharapkan jika seluruh konsep budaya positif dipahami oleh seluruh warga sekolah terutama oleh guru, maka akan terbangun budaya positif yang baik.

                  Sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 10, Saya mendapat tugas melakukan Diseminasi Budaya Positif di sekolah tempat Saya bertugas sebagai aksi nyata dari pemahaman saya mengenai budaya positif. Dalam memenuhi tugas tersebut saya berkolaborasi dengan komunitas belajar sekolah.

B. Tujuan

      1. Melalui diseminasi, diskusi dan praktik guru dapat menerapkan posisi kontrol manajer dengan tahapan segitiga restitusi saat                   menangani masalah anak dengan benar

      2. Melalui diskusi dan curah pendapat, siswa dapat menyusun keyakinan kelas yang dapat dijalankan dengan baik.

c. Tolak Ukur

  • Terlaksananya Diseminasi Budaya Positif
  • Guru dapat mengaplikasikan posisi kontrol manajer dengan metode segitiga restitusi saat menangani masalah anak 
  • Terbentuknya keyakinan kelas
  • Guru dan murid konsisten dalam menjalankan keyakinan kelas

D. Lini Masa Tindakan yang akan Dilakukan

     1. Kepada Guru

  • Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah 
  • Membuat undangan dan daftar hadir diseminasi
  • Kegiatan dilaksanakan hari Jum’at, 31 Mei 2024
  • Melakukan diseminasi mengenai budaya positif disekolah/kelas.
  • Mensimulasikan penerapan kontrol menajer melalui segitiga restitusi dalam membangun disiplin positif pada anak

     2. Kepada Siswa

  • Memberikan pemahaman pada anak terkait keyakinan kelas dan budaya positif
  • Mengajak siswa untuk terlibat dalam pembuatan keyakinan kelas, pada hari Rabu, 29 Mei 2024
  • Keyakinan kelas yang sudah jadi boleh di tempel di ruangan kelas
  • Membuat dokumentasi dan laporan kegiatan
  • Melakukan evaluasi penerapannya di kelas

E. Refleksi

                      Saat melaksanakan diseminasi budaya positif kepada semua warga sekolah, saya merasa senang melihat antusias rekan sejawat dalam mengikutinya terutama saat saya menyampaikan posisi kontrol, kebutuhan dasar manusia, segitiga restitusi dan keyakinan kelas. Dari kegiatan ini saya dapat melihat keinginan dari teman sejawat dalam mewujudkan budaya positif di sekolah dengan adanya rekan guru yang bertanya dan mengajak diskusi lanjutan diluar forum diseminasi. 

                    Saat membuat keyakinan kelas bersama murid-murid di kelas 8.5, saya merasa senang melihat mereka antusias dan aktif dalam mengikutinya. di mulai dari saya menjabarkan mengenai pemahaman tentang keyakinan kelas, mereka ikut aktif dalam menanggapi dan memberi masukan. Pada kegiatan ini pun saya mengetahui bahwa murid masih banyak menggunakan kata negatif seperti tidak atau jangan, dan mereka masih menganaggap kayakinan kelas sebagai peraturan dengan adanya murid yang bertanya ‘ Jika ada yang melanggar keyakinan kelas sangsinya apa?’

F. Tindak Lanjut

                    Menindaklanjuti kegiatan Diseminasi Budaya Positif, saya berencana mengajak rekan guru dalam komunitas belajar sekolah untuk membuat program-program yang menerapkan budaya positif dalam pembiasaan pembelajaran. Saya juga akan terus membiasakan murid dengan keyakinan kelas dan budaya positif lainnya, saya juga akan mengajak murid untuk merumuskan keyakinan kelas yang telah ditulis di stick note menggunakan kalimat positif yang disesuaikan dengan nilai-nilai kebajikan, seperti ‘jangan terlambat’ menjadi ‘datang tepat waktu’.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun