Mohon tunggu...
Shofiatul Munawwaroh
Shofiatul Munawwaroh Mohon Tunggu... -

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ sebaik-baiknya manusia yaitu yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Manfaat dan Kegunaan Olahraga Bagi Anak di Usia Dini

22 Mei 2015   21:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:42 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menurut John W.Santrock, permainan ialah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. John W Santrok juga menyebutkan beberapa fungsi permainan, yaitu:

1.Permainan meningkatkan afiliasi dengan teman sebaya, mengurangi tekanan, meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan daya jelajah, dan memberi tempat berteduh yang aman bagi perilaku yang secara potensial berbahaya.

2.Permainan meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak akan berbicara dan berinteraksi dengan satu sama lain.

3.Permainan sebagai wadah untuk mempraktikkan peran-peran yang mereka akan laksanakan dalam hidup masa depannya.

Berdasarkan hasil observasi pada anak-anak dalam permainan bebas di sekolah asuhan, Patern sampai pada kategori-kategori permainan berikut:

a.Unoccupied Play terjadi ketika anak tidak terlibat dalam permainan seperti anak-anak lain umumnya, tetapi mungkin berdiri di suatu titik, memandang ke sekitar ruangan, atau melakukan gerakan-gerakan acak yang tampaknya tidak memiliki suatu tujuan.

b.Solitary Play terjadi ketika anak bermain sendirian dan mandiri dari orang lain. Anak tampaknya asyik sendiri dan tidak banyak peduli terhadap apapun yang sedang terjadi. Anak berusia 2 dan 3 tahun lebih sering terlibat dalam solitary play daripada anak-anak prasekolah yang lebih tua.

c.Onlooker Play terjadi ketika anak menonton orang lain bermain. Anak dapat berbicara dengan anak-anak lain itu dan menanyakan pertanyaannya tetapi tidak masuk ke dalam perilaku permainan mereka. Minat aktif anak pada permainan anak-anak lain membedakan onlooker play dari unoccupied.

d.Parallel Play terjadi ketika anak bermain terpisah dari anak-anak lain, tetapi menggunakan mainan-mainan yang sama seperti yang digunakan oleh anak-anak lain atau dengan cara meniru cara mereka bermain. Anak-anak yang lebih tua lebih jarang terlibat dalam jenis permainan ini, walaupun anak-anak prasekolah yang lebih tua bahkan sering terlibat dalam parallel play.

e.Associative Play terjadi ketika permainan melibatkan interaksi sosial dengan sedikit organisasi atau tanpa organisasi. Pada jenis permainan ini anak cenderung lebih tertarik dengan satu sama lain daripada dengan permainan yang mereka sedang lakukan. Meminjam atau meminjamkan mainan dan mengikuti atau mengajak anak-anak lain antri adalah contoh-contoh associative play.

f.Cooperative Play meliputi interaksi sosial di dalam suatu kelompok yang memiliki suatu rasa identitas kelompok dan kegiatan yang terorganisasi. Cooperative Play ialah prototipe bagi permainan masa pertengahan anak-anak, walaupun masih terlihat dimainkan pada tahun-tahun prasekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun