Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Apakah Menjadi Solusi?
PEN merupakan diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia saat pandemi Covid-19 yang bertujuan untuk memberikan bantuan finansial kepada para UKM yang terdampak. Dari total anggaran PEN sebesar Rp 655,1 triliun pada tahun 2021, sebanyak Rp 123,46 triliun dialokasikan untuk membantu UKM di seluruh Indonesia.Â
Selain dukungan finansial, PEN juga digunakan untuk mendorong UKM agar mengadopsi teknologi baru. Misalnya, melalui kerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), UKM didorong untuk mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas mereka.Â
Program ini terbukti cukup efektif di beberapa daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur, di mana banyak UKM yang mampu bertahan bahkan berkembang selama pandemi (Lucita dkk., 2022; Maksum dkk., 2020).
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Supari & Anton (2022) menunjukkan bahwa kombinasi subsidi bunga, restrukturisasi kredit, dan skema kredit baru adalah langkah yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan UKM di saat pandemi.Â
Namun, penelitian tersebut juga mengungkap bahwa restrukturisasi kredit tanpa dukungan tambahan justru bisa melemahkan ketahanan UKM, karena hanya memperbaiki likuiditas jangka pendek tanpa meningkatkan profitabilitas.Â
Oleh karena itu, dukungan pemerintah perlu diintegrasikan dengan intervensi lain, seperti pelatihan digital dan inovasi, agar benar-benar membantu UKM bertahan dan berkembang selama masa krisis.
UKM dan Ekspor: Peluang Besar, Tantangan Lebih Besar
Meskipun secara jumlah unit bisnis, UKM di Indonesia mendominasi, kontribusi mereka terhadap ekspor nasional masih sangat kecil. Sarma dkk. (2022) mengidentifikasi beberapa hambatan utama yang dihadapi UKM di Indonesia, termasuk kurangnya akses ke pasar internasional dan keterbatasan kompetensi pemasaran.Â
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendekatan pemasaran kewirausahaan (entrepreneurial marketing) berperan penting dalam meningkatkan daya saing UKM di pasar ASEAN. Dengan pendampingan yang tepat, diharapkan UKM dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih inovatif dan interaktif, sehingga lebih siap bersaing di pasar regional dan internasional.
UKM Harus Lebih Adaptif dan Inovatif untuk Bertahan