Di sisi lain, perguruan tinggi dan lembaga penyelenggara TOAFL juga kesulitan dalam menilai kemampuan bahasa Arab calon mahasiswa atau peserta yang berasal dari lembaga lain. Tanpa standar yang jelas, proses seleksi menjadi lebih subjektif, karena tidak ada ukuran yang pasti untuk menilai keterampilan bahasa Arab calon tersebut.
Mungkinkah Standarisasi TOAFL Diterapkan?
Penerapan standarisasi TOAFL di Indonesia sebenarnya bukanlah hal yang mustahil, namun membutuhkan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak. Pertama, dibutuhkan inisiatif dari pemerintah atau lembaga terkait, seperti Kementerian Agama atau Badan Akreditasi Nasional, untuk membentuk badan pengelola yang khusus menangani pelaksanaan TOAFL secara nasional. Badan ini bisa bertanggung jawab untuk menyusun standar tes yang disepakati bersama oleh seluruh lembaga pendidikan, mulai dari format, kriteria penilaian, hingga tingkat kesulitan yang sesuai dengan kebutuhan akademik dan profesional.
Selain itu, diperlukan kerjasama antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan untuk menyusun kurikulum yang sejalan dengan standar TOAFL yang disepakati. Ini akan memastikan bahwa metode pengajaran bahasa Arab di seluruh Indonesia memiliki tujuan yang sama, yakni mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kemampuan bahasa yang diakui secara nasional dan internasional.
Pelaksanaan uji coba standar TOAFL yang baru juga penting untuk memastikan bahwa standar tersebut bisa diterapkan secara efektif di berbagai konteks pendidikan. Uji coba ini bisa dilakukan di berbagai lembaga dengan keragaman peserta dan tingkat kemampuan yang berbeda-beda, sehingga standar yang disusun nantinya benar-benar inklusif dan relevan.
Akhir kata, standarisasi TOAFL Bahasa Arab di Indonesia memang mungkin, namun membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Penting untuk menyusun standar yang tidak hanya mengakomodasi keragaman metode pengajaran di Indonesia, tetapi juga mampu menempatkan TOAFL sebagai tes yang memiliki validitas internasional. Dengan standarisasi yang jelas, TOAFL bisa menjadi instrumen yang lebih efektif dalam mengukur kemampuan bahasa Arab, sekaligus meningkatkan daya saing lulusan Indonesia di kancah global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI