Mohon tunggu...
eeee
eeee Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - eeee

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sahabat Sejati

24 Januari 2025   04:23 Diperbarui: 24 Januari 2025   04:23 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Sahabat Sejati

Di bawah langit yang kadang muram,

Kau hadir membawa sinar terang,

Menuntun langkah yang sempat goyah,

Mengusir gelap dengan tawa yang ramah.

Sahabat, kau lebih dari sekadar nama,

Kau cerita di tiap halaman karma,

Di mana hidup tak selamanya mudah,

Kau ada, menjadi penguat yang indah.

Kita berjalan di lorong waktu,

Tangan saling menggenggam haru,

Bersama menertawakan luka,

Menjadikannya kekuatan, bukan cela.

Tiada jarak yang mampu memisah,

Tiada waktu yang membuat kau lelah,

Sahabat sejati, kau adalah rumah,

Tempat kembali saat dunia tak ramah.

Kenangan kita terukir abadi,

Dalam tawa, air mata, dan janji,

Bahwa meski badai menghempas kuat,

Kau dan aku tetap erat bersahabat.

Saat aku jatuh, kau yang pertama,

Mengangkatku dengan cinta dan makna,

Sahabat, kau adalah cermin jiwaku,

Menyemangati tanpa pernah jemu.

Kini ku titipkan doa di angkasa,

Semoga kita bersama hingga senja,

Sahabat, terima kasih tak pernah cukup,

Kau adalah bintang yang tak pernah redup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun