Jika dibandingkan di Indonesia, tidak sedikit orang yang memandang sebelah mata terhadap profesi ini. Tentunya sering kita dengar profesi ini sering dijadikan bahan cibiran, olokan, dan representasi dari potret anak alay cuci-cuci, jemur-jemur yang dianggap cenderung memalukan. Sedangkan di negeri Tiongkok, persepsi yang muncul bahwa profesi ini adalah hal yang tak hanya menarik tetapi juga menguntungkan.Â
Mungkin karena karakter orang Tiongkok juga yang sangat apatis dengan lingkungan. Dalam pandangan mereka "Terserah loe mau kata apa, bego amat, yang penting gua hepi and bisa dapat uang banyak". Tidak heran, penonton bayaran yang ada di Tiongkok tidak hanya diminati oleh para remaja alay saja tetapi kaum yang sudah berumur (baca; usia tua) pun juga ikut mencicipi tawaran menjadi penonton bayaran.Â
Sewaktu penulis menonton pertunjukan sulap, nampak ada rombongan ibu-ibu yang juga adalah para penonton bayaran.
Untuk menjadi penonton bayaran, mungkin ritme dan beban kerja terdengar sederhana dan santai, tapi ternyata ada kewajiban yang mesti dipenuhi. Para penonton bayaran harus hadir tepat waktu, tidak boleh meninggalkan tempat selama acara berlangsung, terus dituntut untuk pintar berakting dan berekspresi sesuai dengan suasana acara saat itu.Â
Seperti misalnya tertawa keras saat pembawa acara melucu, ekspresi berpikir saat menekan alat voting, tercengang saat ada pertunjukan yang mendebarkan, dan tidak membuat kegaduhan jika tidak diminta. Pokoknya harus mampu memeriahkan acara sesuai dengan petunjuk dari tim kreatif, selain itu mereka juga dilarang tidur, berfoto, dan bermain HandPhone selama acara berlangsung. Jika pun tetap ngebet mengabadikan foto dan ingin bermain HP mesti dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi.
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/10/aksi-ilusionis-demian-dari-indonesia-5a2d5d862a582374c47d17e2.jpg?t=o&v=555)
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/10/dewan-juri-fan-bingbing-5a2d5daf16835f71706e6bb4.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI