Mohon tunggu...
Shiva Devy
Shiva Devy Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar, Ibu Rumah Tangga yang mencintai buku-buku

may the force be with you. Visit my personal blog at http://www.shivadevy.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Enaknya Sehat dari Rumah

6 Desember 2017   10:12 Diperbarui: 10 Agustus 2019   14:14 2313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuci sayur sebelum dipotong source: writer documentation

Berdasarkan penjelasan Prof. Rindit bahwa tidak ada acuan yang menjadi standar gizi nasional mengenai lamanya memasak bahan pangan. Semuanya bergantung ukuran bahan, varietas dan suhu pemanasan. Usahakan memasak sayur hingga cukup empuk dan renyah untuk dimakan sehingga tidak kematangan (over heating).

Infografik telur dan sayur design by writer
Infografik telur dan sayur design by writer
Selain mengukus dan merebus, pilihan memasak sayuran yang sehat lainnya adalah menumis. Menumis dalam istilah memasak internasional disebut dengan stir-frying atau sauteing. Menumis merupakan memasak sayur dengan sedikit minyak lalu daat ditambahkan air secukupnya. Sayuran yang ditumis biasanya lebih renyah daripada sayuran yang direbus dengan air mendidih. Oleh sebab itu, menumis termasuk cara memasak yang dapat mempertahankan nutrisi sayuran.

Tumis Sayur atau stir-frying veggie source: writer documentation
Tumis Sayur atau stir-frying veggie source: writer documentation
Cara memasak lain yang dapat mempertahankan nutrisi sayuran adalah dengan memanggang. Cara ini memang kurang populer di Indonesia namun sangat umum di barat. Pemanggang yang digunakan biasanya oven kompor ataulistrik. Padahal berdasarkan riset di Spanyol tahun 2009, memanggang aparagus, brokoli, seledri, terong, buncis dan bayam akan mempertahankan kandungan antioksidan di dalam sayuran tersebut (4).Jadi, justru memanggang merupakan cara yang paling baik untuk mempertahankan nutrisinya tetapi sayangnya di negara kita cara ini kurang populer. 


Proses memasak makanan di rumah merupakan warisan dari orangtua kita dahulu. Para ibu mengajarkan cara memasak kepada anak-anaknya. Di era milenial ini akan lebih baik bila kita dapat memperbaiki warisan ilmu memasak ini bagi keturunan kita nantinya. Oleh sebab itulah kitaharus mau belajar lagi tentang cara memasak yang sehat. Walau terdengar begitu remeh dan biasa di masyarakat nyatanya memasak berpengaruh terhadap gizi yang kita makan.

Telur yang begitu mudah dimasak pun ternyata ada rahasianya agar tetap bergizi saat dimakan. Terlebih lagi sayuran yang begitu banyak jenisnya mulai dari sayur berdaun hijau, putih hingga umbi tentu lebih spesifik lagi cara memasaknya. Sosialisasi mengenai pentingnya cara memasak yang baik dirasa perlu untuk masyarakat. Ini bertujuan agar  97,29 persen masyarakat konsumen sayur memiliki olahan pangan yang berkualitas sehingga kebutuhan gizinya tercukupi. Tentunya jika hal ini dapat dilakukan maka peningkatan derajat kesehatan dan gizi masyarakat sebagai prioritas nasional akan tercapai.

Referensi:

  1. Mutungi, Gisella et al. Dietary Cholesterol from Eggs Increases Plasma HDL Cholesterol in Overweight Men Consuming a Carbohydrate-Restricted Diet.The Journal of Nutrition J. Nutr. 138: 272--276, 2008.
  2. Kim, Jung Eun et al. Egg Consumption Increases Vitamin E Absorption from Co-Consumed Raw Mixed Vegetables in Healthy Young Men.The Journal of Nutrition. 2016; doi:10.3945/jn.116.236307.
  3. Fabbri, Adriana D.T. & Guy A. Crosby. A review of the impact of preparation and cooking on the nutritional quality of vegetables and legumes.International Journal of Gastronomy and Food Science 3 (2016) 2--11. 
  4. Monreal, A.M. Jimenez et al. Influence of Cooking Methodson Antioxidant Activity of Vegetables. Vol. 74, Nr. 3, 2009 --- JOURNAL OF FOOD SCIENCE.2009 Institute of Food Technologists. doi: 10.1111/j.1750-3841.2009.01091.x
  5. Data konsumsi telur diunduh dari Badan Pusat Statistik
  6. Data konsumsi sayur diunduh darigizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/.../Paparan-BPS-Konsumsi-Buah-Dan-Sayur.pdf 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun