Telur memang salah satu makanan yang serba bisa. Maksudnya adalah serba bisa dimakan langsung ataupun sebagai pelengkap makanan lain misal dalam soto atau nasi goreng. Begitu murah dan bergizinya telur membuat konsumsinya lebih besar dibandingkan daging sapi dan ayam. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan tahun 2016 rata-rata konsumsi telur ayam ras per orang dalam seminggu sebesar 1.983 kg/minggu. Angka ini sangat jauh bila dibandingkan dengan daging sapi sebesar 0.008 kg per orang per minggu dan daging ayam yang hanya sebesar 0.111 kg per orang dalam seminggu.
Adapun untuk membuat telur rebus setengah matang atau matang penuh bergantung pada berapa lama waktu merebus. Berikut ini langkah merebus telur yang lebih sempurna:
- Pertama rendam telur dengan air hingga tertutup sekitar 2.5 cm.
- Didihkan air dalam panci berisi telur tanpa menutup panci.
- Begitu air mendidih, matikan api dan tutup panci. Biarkan panci tetap di atas kompor selama waktu yang diinginkan untuk kematangan telur yaitu 10 menit untuk telur setengah matang dan 15 menit untuk telur matang.
- Setelah waktu selesai, keluarkan telur matang dari panci pindahkan ke dalam mangkuk berisi air es. Biarkan telur terendam air es selama satu menit. Setelah itu, kupas telur dan siap dinikmati.
Jika telur tidak habis dikonsumsi maka tidak perlu mengupas cangkangnya. Telur ini masih bisa disimpan di kulkas hingga 1 minggu. Perlu diingat juga bahwa dalam memasak protein hewani jangan samapi over heating alias gosong. Sebab protein yang gosong justru sulit dicerna dan tidak sehat bagi tubuh. Jadi, menggunakan medium heatingdalam pemanasan protein akan lebih baik.
Sekarang tak dapat dipungkiri lagi bahwa telur rebus memang juaranya telur sehat. Lalu, makanan sehat, enak dan bergizi tinggi berikutnya adalah sayuran. Sudah menjadi rahasia umum letak Indonesia pada jalur cincin api membuat tanahnya begitu subur untuk ditanami. Segala jenis sayur-mayur dan buah dapat tumbuh dengan mudah di negeri khatulistiwa ini.
Namun, mudahnya sayuran yang didapat apakah juga membuat konsumsi sayuran orang Indonesia tinggi? Saya mendapatkan data hasil Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2016 bahwa hampir seluruh penduduk Indonesia (97,29 persen) mengonsumsi sayur. Sebuah angka yang sangat fantastis memang tetapi dari angka yang sedemikian besarnya berapa persenkah yang benar-benar tepat dalam memasak sayuran guna mempertahankan nutrisi sayur tersebut?
Beberapa sayur memiliki kadar asam oksalat yang tinggi. Akan tetapi, proses memasak seperti merebus  dan mengukus dapat menurunkan jumlah oksalat dalam sayuran. Sebuah pengecualian jika ingin makan sayur mentah maka sayuran perlu direndam dahulu.Â
Merebus sayuran memang membuat nutrisi yang larut air lebih mudah hilang. Oleh sebab itu, sebaiknya memasak sayuran dengan merebus kita pilih jika ingin mengonsumsi air rebusannya. Misalnya merebus sayuran untuk memasak sayur sop, sayur asem atau sayur bayam. Hindari merebus sayuran jika hanya ingin mengonsumsi sayurnya saja.