Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kelompok Ini Berisiko Tinggi Terkena Cacar Monyet Varian Baru

1 September 2024   01:15 Diperbarui: 1 September 2024   18:54 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksin Jynneos untuk penyakit cacar monyet dan smallpox (Foto: drugsdiscoverytrends.com)

Dilansir dari medcom.id, juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, WHO tidak merekomendasikan masker sebagai upaya pencegahan di tengah wabah. Dari cara penularannya, vaksin akan diberikan hanya untuk kelompok yang paling berisiko. 

Kelompok berisiko tinggi yang menjadi sasaran vaksinasi adalah LSL (Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki), pasangan seks multipel, penderita human immunodeficiency virus (HIV), dan individu yang kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir. 

Petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen virologi, terutama di daerah yang ada kasus cacar monyet, dan petugas yang menangani pasien cacar monyet juga menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin. 

CDC secara gamblang merekomendasikan kelompok gay, biseksual, dan pria yang melakukan hubungan seks dengan pria atau transgender, nonbinari, atau orang dengan beragam gender, di mana dalam 6 bulan terakhir baru didiagnosis menderita satu atau lebih penyakit menular seksual (klamidia, gonorrhea, atau sifilis), dan dalam 6 bulan terakhir melakukan hubungan seksual lebih dari satu partner, untuk menerima vaksin. 

CDC juga merekomendasikan penerima vaksin bagi mereka yang dalam 6 bulan terakhir melakukan hubungan seks di tempat seks komersial seperti klub seks atau mereka yang melakukan hubungan seks dalam acara komersial besar atau di wilayah di mana penyebaran virus terjadi. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mengatakan mereka akan menyediakan 10 juta dosis vaksin dan mulai minggu depan vaksinasi akan mulai dilakukan di Kongo dan Nigeria. 

Produsen vaksin Denmark, Bavarian Nordic, akan melakukan transfer teknologi ke produsen di Afrika sehingga dapat dibuat secara lokal untuk meningkatkan pasokan dan mengurangi biaya.

Dilansir dari VOANews, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyus mengatakan dirinya meyakini wabah cacar monyet ini dapat dihentikan dalam enam bulan ke depan dan pengiriman vaksin pertama akan tiba di Kongo dalam beberapa hari mendatang. 

Hingga saat ini, Afrika terutama Kongo, yang memiliki kasus terbanyak, telah menerima sejumlah vaksin untuk mencegah penyakit ini. Lebih dari 18.000 dugaan kasus dan 629 kematian sudah terjadi di Afrika. 

Sekitar 230.000 vaksin akan segera dikirim ke Kongo dan tempat lain. WHO juga sedang meningkatkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran bagaimana penyakit cacar monyet ini dapat dicegah penyebarannya di negara-negara yang mengalami wabah. 

Dilansir dari TheJakartaPost, pemerintah Indonesia akan mendatangkan 1.600 dosis vaksin cacar monyet dalam waktu dekat ini. Vaksin didatangkan dari Denmark dan hanya diberikan kepada kelompok berisiko. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun