Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kekayaan Nusantara yang Hilang di Muara Jambi

2 Juli 2024   00:14 Diperbarui: 2 Juli 2024   16:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atisa Dipamkara, guru besar Buddha yang belajar ke Sumatera selama 12 tahun kepada Darmakirti dari Sriwijaya. (Foto: IG elsilenciodelosbudas)

Kompleks Candi Muara Jambi ini baru 10 tahun terakhir ini mulai masif dilakukan pemugaran. Sebelumnya hanya masyarakat Jambi dan sekitarnya saja yang tahu.

Menurut Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI Hilmar Farid, masyarakat umumnya hanya mengetahui candi-candi klasik di Jawa, seperti Borobudur dan Prambanan. Namun pengetahuan ini baru hendak difokuskan saat ini untuk mengisi kekosongan kepingan puzzle sejarah dari abad ke-6 hingga 13 yang masih sedikit bukti sejarahnya.

Salah satu area situs Candi Muara Jambi (Sumber: Kanal Youtube Najwa Shihab)
Salah satu area situs Candi Muara Jambi (Sumber: Kanal Youtube Najwa Shihab)

Kompleks Muara Jambi dengan luas hampir 4.000 hektar yang dikelilingi oleh kanal buatan manusia ini juga dikenal sebagai Oxfordnya Sumatera di masa tersebut. 

Tempat ini menjadi tempat di mana secara signifikan pemikiran-pemikiran besar di lahirkan pada masa itu, tidak semata hanya suatu kerajaan atau kekuasaan. Sangat sedikit orang mengetahui bahwa Dalai Lama hingga saat ini mengakui bahwa dari Muara Jambilah ajaran-ajaran besar di Tibet berkembang.

Revitalisasi mempunyai tujuan utama untuk mengembalikan nilai-nilai sejarah yang ada, lebih dari sekedar menjadi objek wisata yang tentunya akan menambah pendapatan daerah. 

Dalam kawasan ini juga direncanakan untuk didirikan museum dan tempat untuk pengembangan pengetahuan lokal semisal untuk mengadakan workshop.  

Tantangan Menghidupkan Kembali Situs

Tentunya menghidupkan situs ini kembali adalah tantangan yang tidak mudah. Dilansir dari berita Kompas tahun 2023, pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo menggelontorkan dana lebih kurang Rp 1,5 triliun untuk revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi ini. 

Dana diambil dari APBN, dana Bendahara Umum Negara (BUN), dan juga dari APBD Provinsi. Dana Rp 1,5 triliun ini digelontorkan untuk dua tahun anggaran, yaitu Rp 600 miliar di tahun 2023 dan Rp 850 miliar di tahun 2024.

Presiden Joko Widodo menyetujui penggelontoran dana ini setelah kunjungan kerjanya ke situs candi pada tahun 2022. “Bukan hanya berkaitan dengan teologi, tetapi di Kawasan Cagar Budaya Muaro Jambi ini dulunya juga menjadi pusat pendidikan bagi kedokteran dan obat-obatan, kemudian filsafat, arsitektur, seni, dan lain-lain,” kata Jokowi dalam kunjungan pada April 2022 yang silam bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun