Anak-anak dengan kasus demikian, khususnya yang ceritanya telah terbuka ke publik, selayaknya juga mendapatkan perhatian dan penanganan yang bijak dari negara. Â Mereka mungkin tidak memiliki luka fisik, namun peristiwa traumatis itu meninggalkan luka psikis atau emosional. Luka ini berpengaruh pada kesehatan baik fisik maupun mental anak, bahkan hingga anak menjadi dewasa.Â
Anak-anak yang pernah terpapar dengan aksi kekerasan, baik sebagai korban maupun saksi, dapat lebih mudah mengalami depresi maupun gangguan mental lainnya. Beberapa dapat menjadi lebih agresif. Pengetahuan akan hal ini perlu untuk menolong kita berinteraksi dengan baik dengan seseorang dan mendukungnya secara tepat.
Akhir kata penulis berharap anak-anak ini selanjutnya dapat bertemu dengan orang-orang yang "menulis" hidup mereka dengan hal-hal yang baik, menjadi lilin-lilin kecil bagi mereka dengan masa lalu yang tidak menyenangkan.Â
(Sumber:babycenter.com; popsci.com; parents.com; the inquirer.com )
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H