Penularan ke manusia
Manusia dapat tertular antraks melalui spora bakteri yang terhirup, makanan dan air yang tercemar, atau bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit.Â
Spora bakteri antraks bisa terdapat di tanah, rambut hewan, kulit, dan wol. Bahkan kulit binatang yang terinfeksi dapat mengandung spora selama bertahun-tahun. Manusia dapat terkontaminasi spora ini saat kontak dengan produk-produk dari ternak yang terinfeksi atau menghirupnya.Â
Hewan-hewan yang terinfeksi antraks tidak boleh disembelih untuk mencegah penyebaran spora. Spora antraks akan menyebar ke tanah dan akan mengendap hingga puluhan tahun. Ternak yang mati atau sakit ini juga tidak boleh dibedah, harus dibakar atau dikubur untuk mencegah penularan.Â
Spora bila masuk ke dalam tubuh menjadi teraktivasi. Bakteri pun berkembang biak di dalam tubuh, menghasilkan toksin (racun), dan mengakibatkan sakit pada penderitanya.Â
Dari caranya memasuki tubuh ada empat jenis antraks, yaitu antraks kulit, antraks pencernaan, antraks injeksi, dan antraks inhalasi.Â
Jenis antraks kulit (cutaneus) yang masuk melalui luka pada kulit adalah jenis yang paling umum dan paling tidak mematikan. Namun 20 persen penderitanya yang tidak mendapatkan pengobatan meninggal. Dokter hewan dan mereka yang pekerjaannya banyak kontak dengan kulit dan rambut binatang mempunyai risiko tinggi terpapar bakteri ini.Â
Kulit yang terpapar akan melepuh. Luka antraks pada bagian tengahnya akan berwarna kehitaman dan sekelilingnya berupa blister-blister kecil yang membengkak di pinggirannya. Antraks sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya batu bara karena karakteristik luka berwarna hitamnya.Â
Pada antraks pencernaan, bakteri masuk melalui memakan daging hewan terinfeksi yang mentah ataupun setengah matang. Bakteri kemudian akan mempengaruhi kerongkongan, tenggorokan, perut, dan usus. Penderita juga dapat mengalami pembengkakan pada otak dan sum-sum tulang belakangnya atau meningoencephalitis.Â
Antraks injeksi terjadi pada mereka yang menyuntikkan heroin, di mana infeksi terjadi jauh di bawah kulit atau otot. Â Jenis ini lebih umum terjadi di Eropa Utara dan belum pernah dilaporkan terjadi di Amerika.Â
Antraks cenderung terjadi di negara-negara yang hewan ternaknya tidak dilakukan vaksinasi secara rutin. Di Amerika Serikat, dokter hewan mempunyai standar vaksinasi tahunan kepada ternak-ternak di area yang pada waktu sebelumnya pernah terkena antraks. Â