3. Kesadaran sosial (social awareness)
4. Kemampuan berinteraksi sosial (relationship skills)
5. Pengambilan keputusan bertanggung jawab (responsible decision-making)
Pengertian Pembelajaran Sosial Emosional
Intelegensi atau kemampuan kognitif bukanlah satu-satunya aspek yang mempengaruhi perilaku anak terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Ada aspek lain yang tidak juga berperan penting terhadap proses pembelajaran anak, yaitu perkembangan sosial emosional.
Di luar negeri, perkembangan sosial emosional anak ini sudah diterapkan sejak usia dini melalui pembelajaran sosial emosional atau social emotional learning (SEL).
Pembelajaran sosial emosional atau dikenal juga dengan nama social emotional learning (SEL) adalah sebuah metode yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan kesadaran diri, pengendalian diri, dan keterampilan interpersonalnya.
Melalui pembelajaran ini, siswa dapat belajar bagaimana cara mengelola emosi dengan baik, menunjukkan empati pada orang lain, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam hidupnya.
Dulu, pembelajaran sosial emosional ini belum dipraktekkan secara umum di pendidikan Indonesia. Padahal, SEL menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kesuksesan siswa di sekolah, pekerjaan, maupun kehidupan sosialnya.
Nah, saat ini melalui Kurikulum Merdeka, pembelajaran sosial emosional sudah mulai diterapkan pada siswa. Hal ini dikarenakan, kegiatan pembelajaran di kurikulum baru ini terpusat pada siswa (student centered) sehingga siswa diharapkan tidak hanya memiliki intelegensi yang baik saja, tapi juga keterampilan sosial emosional yang baik.
Sebab, seseorang dengan keterampilan sosial emosional yang kuat lebih mampu mengatasi tantangan sehari-hari dan mendapat manfaat secara akademis, profesional, dan sosial.