Pembelajaran sosial emosional atau dikenal juga dengan nama social emotional learning (SEL) adalah sebuah metode yang membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan dalam hidupnya. Pembelajaran ini sangat penting diajarkan pada siswa sejak dini karena dapat mempengaruhi kesuksesannya di sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sosial.
Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional
Manfaat Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional
1. Meningkatkan prestasi akademik
2. Meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri
3. Meningkatkan empati terhadap orang lain
4. Meningkatkan keterampilan membangun hubungan baik
5. Mengurangi tekanan emosional
Kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional
1. Kesadaran diri (self-awareness)
2. Manajemen diri (self-management)
3. Kesadaran sosial (social awareness)
4. Kemampuan berinteraksi sosial (relationship skills)
5. Pengambilan keputusan bertanggung jawab (responsible decision-making)
Pengertian Pembelajaran Sosial Emosional
Intelegensi atau kemampuan kognitif bukanlah satu-satunya aspek yang mempengaruhi perilaku anak terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Ada aspek lain yang tidak juga berperan penting terhadap proses pembelajaran anak, yaitu perkembangan sosial emosional.
Di luar negeri, perkembangan sosial emosional anak ini sudah diterapkan sejak usia dini melalui pembelajaran sosial emosional atau social emotional learning (SEL).
Pembelajaran sosial emosional atau dikenal juga dengan nama social emotional learning (SEL) adalah sebuah metode yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan kesadaran diri, pengendalian diri, dan keterampilan interpersonalnya.
Melalui pembelajaran ini, siswa dapat belajar bagaimana cara mengelola emosi dengan baik, menunjukkan empati pada orang lain, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam hidupnya.
Dulu, pembelajaran sosial emosional ini belum dipraktekkan secara umum di pendidikan Indonesia. Padahal, SEL menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kesuksesan siswa di sekolah, pekerjaan, maupun kehidupan sosialnya.
Nah, saat ini melalui Kurikulum Merdeka, pembelajaran sosial emosional sudah mulai diterapkan pada siswa. Hal ini dikarenakan, kegiatan pembelajaran di kurikulum baru ini terpusat pada siswa (student centered) sehingga siswa diharapkan tidak hanya memiliki intelegensi yang baik saja, tapi juga keterampilan sosial emosional yang baik.
Sebab, seseorang dengan keterampilan sosial emosional yang kuat lebih mampu mengatasi tantangan sehari-hari dan mendapat manfaat secara akademis, profesional, dan sosial.
Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional
Dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional diperlukan kerja sama yang baik seluruh komunitas sekolah agar tujuan dari pembelajaran ini tercapai. Adapun tujuan SEL adalah sebagai berikut.
Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
Membantu siswa dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang akan membantu mereka dalam memahami emosi yang dirasakan, mengembangkan identitas mereka, dan menetapkan tujuan.
Mengurangi stress dan tekanan yang dialami dalam proses belajar.
Siswa mampu mencapai kebahagiaan dan keberhasilan dalam hidup dengan keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional.
Manfaat Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh siswa apabila sekolah menerapkan pembelajaran sosial emosional. Apa saja manfaatnya?
1. Meningkatkan prestasi akademik
Melansir dari The Circle Education, pembelajaran sosial emosional dapat meningkatkan prestasi akademik siswa. Hal ini dikarenakan, ketika siswa merasa didengarkan dan dihormati di kelas, mereka dapat lebih mudah fokus pada pembelajaran dan merasa percaya diri dengan kemampuan mereka.
SEL juga membuat perilaku siswa di sekolah menjadi lebih baik, meningkatkan kehadiran mereka di sekolah, dan memotivasi mereka untuk belajar.
2. Meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri
Social emotional learning juga dapat meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri siswa. Sebab, SEL mendorong perubahan perkembangan di mana siswa yang biasanya bergantung pada orang lain dalam memutuskan bagaimana mereka bertindak dan bersikap, kini lebih percaya diri untuk menentukan arah mereka sendiri.
Pembelajaran ini memungkinkan anak-anak untuk membangun rasa percaya diri dan percaya terhadap diri sendiri.
Selain itu, pembelajaran sosial emosional juga meningkatkan kesadaran diri remaja dengan mengajari mereka untuk memperhatikan bagaimana tindakan dan keputusan mereka memengaruhi diri mereka sendiri dan orang lain.
3. Meningkatkan empati terhadap orang lain
Empati adalah kemampuan seseorang dalam memahami perasaan dan perspektif orang lain. Empati juga sering dianggap sebagai keterampilan sosial inti. Sayangnya, kemampuan berempati sering diabaikan dalam kurikulum sekolah.
Dengan menerapkan pembelajaran sosial emosional, akan mendorong siswa untuk mempertimbangkan perspektif dan perasaan teman sebaya, guru, dan orang tua mereka. Mempraktikkan empati adalah pintu gerbang untuk membangun keterampilan penting lainnya seperti penyelesaian konflik, komunikasi yang sehat, dan kebaikan terhadap orang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI