Di zaman yang sudah modern seperti saat ini, belanja online sudah sangat mudah diakses, tetapi masih banyak kendala dalam berbelanja dimedia sosia. Masih banyak masyarakat yang ragu karena produk yang akan dibeli tidak dapat dilihat dan dicoba secara langsung.Â
Kualitas tidak bisa hanya dilihat dari foto dan review dari pembeli lain juga penyebab masyarakat kurang yakin untuk berbelanja online. Terlebih, jika berbelanja melalui media sosial harus membayar jasa pengiriman atau biasa disebut dengan ongkir.
Meskipun jaman sudah berkembang, tetapi masih banyak masyarakat yang masih ragu berbelanja melalui internet atau media sosial. Seperti pada saat bulan ramadan taun 2020 lalu yang pada saat itu angka kasus covid sedang tinggi tetapi banyak masyarakat yang memilih berbelanja langsung di pasar atau pun mall dan tidak mematuhi protokol kesehatan.Â
Hal itu menunjukan bahwa masyarakat Indonesia menyepelekan Covid-19 dan menganggap hal seperti itu tidak perlu dikhawatirkan lagi. Padahal jika hanya kepentingan membeli baju baru, masyarakat bisa berbelanja melalui jejaring sosial.
Dimasa pandemi ini media sosial sangat membantu para pedagang dan pengusaha dalam mempromosikan serta menjual produknya. Sebagai konsumen, masyarakat dihimbau lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial untuk sarana belanja dan mengembangkan usaha.
Penulis: Shira Kirana Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H