Teknik dan Strategi Penerjemahan Puisi
Terjemahan Indo-Ing Puisi yang Berjudul "Cahaya Di Langit Pagaruyuang" karya Leni Marlina (Bait 4)
oleh Shintia Yuliamanda (24 JD I-E TRANS JM9-10 NKALL 21 LM)
A. Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa yang indah, penuh makna, dan emosional untuk menyampaikan pesan atau pengalaman tertentu. Puisi juga sering menggunakan gaya bahasa yang imajinatif dan permainan kata-kata, sehingga memiliki daya tarik estetika yang tinggi.
B. Cara Menerjemahkan Puisi dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris
Menerjemahkan puisi berbeda dengan menerjemahkan teks biasa karena puisi memiliki unsur estetik yang harus dipertahankan. Langkah-langkah yang umumnya dilakukan meliputi:
1. Memahami makna asli dan konteks puisi dalam bahasa sumber.
2. Mengalihkan kata-kata secara literal, tetapi dengan memperhatikan makna konotatif.
3. Menyesuaikan gaya bahasa dan irama agar sesuai dengan nuansa bahasa sasaran, tanpa mengubah pesan inti.
C. Bait 4 "Cahaya Di Langit Pagaruyuang" karya Leni Marlina
Bundo Raudha,
kekasih budaya, penjelajah imaji,
melampaui batas yang tak tampak,
mengabdi untuk Ibu pertiwi, sebagai akademisi dan sastrawati,
Bundo Kanduang yang menjaga esensi,
memegang erat identitas dan kepercayaan,
membawa Minangkabau ke puncak yang tak terlihat,
di mana keberagaman adalah jembatan
dan kekuatan berakar dari kebersamaan,
engkau berdiri kokoh,
seperti gunung yang tak gentar menantang badai.
Dalam setiap helai karyamu,
engkau hidupkan enau yang tersembunyi,
memberi petani tak hanya alat,
tapi juga impian yang tumbuh dari tanah.
Mengalirkan napas kehidupan ke seluruh negeri,
cahaya harapan yang pantang surut,
melintasi lembah-lembah sunyi,
menyusup ke dalam hati yang terlupakan,
memberikan sayap pada jiwa-jiwa yang tertunduk.
D. Bait 4 "Light in The Sky" by Leni marlina
Bundo Raudha,
beloved of culture, explorer of imagination,
beyond unseen borders,
serving the Motherland, as scholar and poet,
the Bundo Kanduang preserving essence,
holding firmly identity and belief,
raising Minangkabau to unseen peaks,
where diversity becomes the bridge
and strength takes root in unity,
you stand strong,
like a mountain undeterred by storms.
In every strand of your work,
you breathe life into the hidden enau,
giving farmers not only tools,
but dreams that grow from the earth.
Spreading breaths of life across the nation,
a steadfast light of hope,
crossing silent valleys,
seeping into forgotten hearts,
giving wings to bowed souls.
E. Teknik Penerjemahan Puisi "Cahaya Di Langit Pagaruyuang" karya Leni Marlina
Teknik yang digunakan adalah kombinasi antara penerjemahan literal dan penerjemahan adaptasi. Penerjemahan literal diterapkan untuk menjaga keakuratan pesan, sedangkan adaptasi digunakan pada bagian tertentu untuk menyesuaikan ritme dan makna konotatif dalam bahasa Inggris, seperti istilah "kekasih budaya" yang diterjemahkan menjadi "beloved of culture."
F. Strategi Penerjemahan Puisi "Cahaya Di Langit Pagaruyuang" karya Leni Marlina
Strategi yang diterapkan adalah:
1. Mengidentifikasi Makna Konotatif: Memahami makna simbolik dan konotatif dari istilah khusus seperti "Bundo Kanduang" dan "enau" yang memerlukan adaptasi dalam bahasa sasaran.
2. Menjaga Keutuhan Nuansa Emosional: Menghindari terjemahan yang terlalu kaku untuk mempertahankan nuansa emosional asli puisi.
3. Menyesuaikan Ritme dan Keindahan Bahasa: Menggunakan bahasa yang puitis dan memerhatikan ritme agar tidak menghilangkan unsur keindahan puisi asli.
G. Evaluasi
Hasil terjemahan mempertahankan makna dan nuansa puitis, tetapi terdapat beberapa penyesuaian frasa untuk menjaga kelancaran bahasa sasaran. Frasa seperti "kekasih budaya" menjadi "beloved of culture" untuk memberi kesan keindahan dalam bahasa Inggris yang tetap mengungkapkan makna asli. Penerjemahan ini berhasil mencakup unsur budaya yang kuat dalam puisi asli.
H. Kesimpulan dan Saran
Terjemahan puisi membutuhkan keseimbangan antara akurasi dan keindahan bahasa. Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang makna puisi asli serta kemampuan adaptasi bahasa untuk mempertahankan esensi dan nuansa puitis. Disarankan untuk menggunakan teknik adaptasi yang lebih fleksibel jika diperlukan untuk mempertahankan irama.
I. Referensi
1. Buku/e-book: Nida, E.A. & Taber, C.R. (1969). The Theory and Practice of Translation.
Artikel jurnal ilmiah:
2. Baker, M. (1992). In Other Words: A Coursebook on Translation.
Newmark, P. (1988). A Textbook of Translation.
3. Website:Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H