Kalau kita berbicara tentang usul (pokok) sudah tentu ada yang furu'(cabang).Dalam istilah keagamaan furu' syari'at berarti soal-soal ibadat yang dikerjakan setiap hari, umpamanya sembahyang, puasa, zakat, haji, nikah, jual beli dan lain-lain.
Kesimpulannya dapat di tegaskan bahwa ushuluddin ialah I'tiqad-I'tiqad, dan furu' syari'at ialah ibadat-ibadat yang lahir.
Arti Ahlussunah Wal Jama'ah
Arti Ahlussunah ialah penganut sunnah Nabi
Arti Wal Jama'ah ialah penganut I'tiqad sebagai I'tiqad jama'ah sahabat-sahabat Nabi.
Kaum Ahlussunah wal Jama'ah ialah kaum yang menganut I'tiqad sebagai I'tiqad yang dianut oleh Nabi Muhammad Saw.dan sahabat-sahabat beliau.
Baca juga : New Normal, Itikad Baik, dan Krisis Kepercayaan
I'tiqad Nabi dan sahabat-sahabat itu telah termaktub dalam Al-qur'an dan dalam Sunnah Rasul secara terpencar-pencar, belum tersusun secara rapi dan teratur, tetapi kemudian dikumpulkan dan dirumuskan dengan rapi oleh seorang ulama Ushuluddin yang besar, yaitu Syeikh Abu Hasan 'Ali al Asy'ari (Lahir di Basrah tahun 260 H-wafat di Basrah juga tahun 324 H dalam usia 64 tahun).
Karena itu ada orang yang memberi nama kepada kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dengan kaum 'Asya'irah, jama'dari Asy'ari, dikaitkan kepada Imam Abu Hasan 'Ali At Asy'ari tersebut.
Dalam kitab-kitab, ushuluddin biasa juga di jumpai perkataan "Sunny", kependekan Ahlussunnah wal Jama'ah, orang-orangnya dinamai "Sunniyun".
Tersebut dalam kitab "Ihtihaf Sadatul Muttaqin" karangan Imam Muhammad bin Muhammad al Husni az Zabidi, yaitu kitab syarah dari kitab, "Ihya Ulummuddin" karangan Imam Ghazali, pada jilid II, 6 yaitu: