2. Penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada pendidikan karakter dengan dukungan berbagai pihak melalui pendidikan formal, nonformal, dan formal dengan mempertimbangkan keragaman budaya Indonesia.
3. Meningkatkan kemampuan dan potensi siswa, guru, tenaga pendidik, lingkungan keluarga, dan masyarakat dalam menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter.
Etika berasal dari bahasa Yunani "Ethos", yang biasanya dikaitkan dengan moral istilah Latin "Mos" dan jamak "Mores", yang juga berarti kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan baik (kesusilaan) dan menghindari tindakan buruk. Ada perbedaan antara etika dan moral dalam hal kegiatan sehari-hari. Moralitas atau moral adalah penilaian tindakan yang dilakukan, sedangkan etika adalah pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Jadi Orang-orang dengan moral dan etika yang teguh sangat penting untuk membangun landasan masyarakat yang berkualitas. Mereka menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan berkontribusi pada interaksi sehari-hari, mendorong kepercayaan dan solidaritas di masyarakat. Mereka yang memiliki moral dan etika yang teguh memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perubahan sosial yang berkelanjutan dengan menciptakan lingkungan dimana prinsip-prinsip kebaikan, toleransi, dan empati ditekankan. Kesadaran akan pentingnya nilai dan etika dalam tindakan seseorang membantu kemajuan masyarakat secara keseluruhan dan memperkuat integritas seseorang.
Adapun cara cara menerapkan pendidikan  karakter di sekolah;
integrasi nilai nilai karakter  dalam kurikulum akademik dan kegiatan ekstrakurikuler.
penyelenggaraan ceramah, seminar, atau lokakarya tentang nilai nilai karakter.
pembentukan kelompok diskusi yang fokus pada pengembangan karakter.
pemberian penghargaan pada siswa yang menunjukan perilaku berdasarkan karakter.
Contoh Perilaku yang dapat diterapkan
1. Membiasakan 5 S (senyum, sapa, salam)