Pendidikan karakter telah menjadi fokus utama dalam pendidikan, menggarisbawahi pentingnya membangun nilai-nilai moral dan etika bagi anak bnagsa. Artikel ini menjelaskan konsep dan peran pendidikan karakter dalam membentuk kepribadian yang berkualitas pada anak-anak. Pembahasan mencakup definisi pendidikan karakter, tujuan utamanya serta peran penting dalam membentuk individu yang memiliki moral dan etika. Selain itu, artikel ini berbicara tentang cara-cara untuk menerapkan pendidikan karakter di sekolah dan masyarakat. Diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahan positif yang membawa dampak yang baik bagi masyarakat dan bangsa dengan memperkuat landasan moral dan etika melalui pendidikan karakter.
Sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa di sekolah dikenal sebagai pendidikan karakter. Nilai-nilai ini termasuk pengetahuan, kesadaran, dan keinginan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, kelompok,lingkungan, dan negara.Â
Adapun pengertian Pendidikan Karakter menurut para ahli, yaitu :
 T. Ramli (2003) Pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.
John W. Santrock (2007)Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.Â
Suyanto (2009) Pendidikan sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, bai dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun Negara.
Pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan  untuk menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan sikap positif pada individu baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan kepribadian yang baik, yang mencakup empati, tanggung jawab, kepedulian sosial, integritas, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang baik. Pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan apa yang benar dan salah, tetapi juga mengajarkan mengapa nilai-nilai tersebut penting dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendidikan karakter, orang diharapkan dapat menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif kepada masyarakat.
Pendidikan karakter harus ditanamkan dan dilaksanakan sejak kecil. Pemberian dan penguatan berulang, nilai karakter ditanamkan pada generasi emas. Â Untuk mencapai tujuan masa depan yang cemerlang, generasi emas diharapkan memiliki moral yang kokoh, kecerdasan yang tinggi, dan sikap kompetitif.masa depan yang cemerlang, generasi emas diharapkan memiliki moral yang kokoh, kecerdasan yang tinggi, dan sikap kompetitif.
Menurut Thomas Lickona, ada beberap alasan mengapa pendidikan karakter  harus diberikan kepada seseorang sejak dini, yaitu; (1) untuk memastikan bahwa siswa memiliki kepribadian dan karakter yang baik sepanjang hidup mereka. (2) Pendidikan karakter dapat meningkatkan prestasi akademik dan perilaku remaja. (3) Sebagian anak tidak dapat membangun karakter yang kuat, seperti menjadi orang yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat hidup dalam masyarakat majemuk. (4) Seorang remaja harus jujur, sopan, tidak melakukan kekerasan, dan memiliki etika kerja yang baik, antara lain. Oleh karena itu, peran guru, orang tua, dan masyarakat sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada remaja.
Pemerintah menawarkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang berfungsi sebagai pembudayaan karakter di sekolah. Tujuan program ini adalah untuk menciptakan pendidikan yang moral dan berkualitas di seluruh Indonesia. Peraturan Presiden Nomor 87 Pasal 2 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bertujuan untuk;
1. Untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045, perlu dibangun pendidikan karakter yang baik untuk siswa.
2. Penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada pendidikan karakter dengan dukungan berbagai pihak melalui pendidikan formal, nonformal, dan formal dengan mempertimbangkan keragaman budaya Indonesia.
3. Meningkatkan kemampuan dan potensi siswa, guru, tenaga pendidik, lingkungan keluarga, dan masyarakat dalam menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter.
Etika berasal dari bahasa Yunani "Ethos", yang biasanya dikaitkan dengan moral istilah Latin "Mos" dan jamak "Mores", yang juga berarti kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan baik (kesusilaan) dan menghindari tindakan buruk. Ada perbedaan antara etika dan moral dalam hal kegiatan sehari-hari. Moralitas atau moral adalah penilaian tindakan yang dilakukan, sedangkan etika adalah pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Jadi Orang-orang dengan moral dan etika yang teguh sangat penting untuk membangun landasan masyarakat yang berkualitas. Mereka menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan berkontribusi pada interaksi sehari-hari, mendorong kepercayaan dan solidaritas di masyarakat. Mereka yang memiliki moral dan etika yang teguh memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perubahan sosial yang berkelanjutan dengan menciptakan lingkungan dimana prinsip-prinsip kebaikan, toleransi, dan empati ditekankan. Kesadaran akan pentingnya nilai dan etika dalam tindakan seseorang membantu kemajuan masyarakat secara keseluruhan dan memperkuat integritas seseorang.
Adapun cara cara menerapkan pendidikan  karakter di sekolah;
integrasi nilai nilai karakter  dalam kurikulum akademik dan kegiatan ekstrakurikuler.
penyelenggaraan ceramah, seminar, atau lokakarya tentang nilai nilai karakter.
pembentukan kelompok diskusi yang fokus pada pengembangan karakter.
pemberian penghargaan pada siswa yang menunjukan perilaku berdasarkan karakter.
Contoh Perilaku yang dapat diterapkan
1. Membiasakan 5 S (senyum, sapa, salam)
2. Saat tiba disekolah menyapa dan memberi salam sambil menyium tangan guru
3. Â Menyapa dengan sopan, teman, penjaga sekolah, satpam, penjual dikantin serta petugas kebersihan disekolah
4. Berbicara dengan bahasa yang baik dan santun
Dan pada masyarakat seperti berikut;
1. Program Pendidikan Karakter di Sekolah: Melibatkan partisipasi aktif dalam masyarakat, seperti memberikan dukungan moral kepada siswa atau menjadi relawan dalam kegiatan sekolah, mendukung dan memperkuat program pendidikan karakter yang sudah ada di sekolah.
2. Kolaborasi Sekolah-Komunitas: Membangun kerja sama yang erat antara sekolah dan komunitas, termasuk perusahaan, organisasi lokal, dan lembaga non-profit, untuk melakukan kegiatan bersama yang mempromosikan nilai-nilai karakter.
3. Pelatihan dan Pembinaan Orang Tua: Memberikan pelatihan dan pembinaan kepada orang tua untuk mendukung pembelajaran karakter di rumah dan memasukkannya ke dalam kehidupan sehari-hari keluarga.
4. Penghargaan dan Pengakuan: Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada orang, kelompok, atau lembaga di masyarakat yang secara aktif mendukung dan menerapkan nilai-nilai karakter yang baik.
Referensi:
Jito, Subianto.2013.Peran Keluarga,Sekolah dan Masyarakat Dalam Pembentukan Karakter Berkualitas.vol 8. journal.iainkudus.ac.id. https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Edukasia/article/view/757/726
Yusri Fajri Annur. Ririn Yuriska Shofia. Tamara Arditasari.2021.Pendidikan Karakter dan Etika dalam Pendidikan.jurnal.univpgri. https://ejournal.unib.ac.id/manajerpendidikan/article/view/1145
Nurul Dwi Tsoraya, Ika Ainun Khasanah, Masduki Asbari, Agus Purwanto.Pentingnya Pendidikan Karakter Terhadap Moralitas Pelajar di Lingkungan Masyarakat Era Digital.garuda.kemdikbud.go.id.https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3455813&val=30121&title=Pentingnya%20Pendidikan%20Karakter%20Terhadap%20Moralitas%20Pelajar%20di%20Lingkungan%20Masyarakat%20Era%20Digital
Yulianti.2021.Pentingnya Pendidikan Karakter Untuk Membangun Generasi Emas Indonesia.unars.ac.id.https://unars.ac.id/ojs/index.php/cermin_unars/article/view/969/717
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H