Mohon tunggu...
Sinta Nur Fadilah
Sinta Nur Fadilah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Blog

Penulis pemula, yang sangat membutuhkan sran maupun kritik. Selamat Membaca. :-) Tetap bermimpi dan berjuang sesulit apapun jalanmu di depan, karena tidak ada yang tahu akan ada kejutan apa setelah melewati itu.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Kerangka Kebijakan Moneter di Indonesia untuk Stabilitas Harga dan Inflasi

19 Mei 2020   20:57 Diperbarui: 19 Mei 2020   21:01 2783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Bank Indonesia di ambil dari Seri Kebanksentralan No.21 ditulis oleh M. Abdul Kadir, et al. (2008)

Dalam implementasinya kerangka Flexible ITF, Bank Indonesia menerapkan bauran kebijakan (policy mix) dalam rangka menjaga keseimbangan internal dan eksternal. Terkait dengan Inflation Targeting, Bank Indonesia mengumumkan sasaran inflasi ke depan pada periode tertentu. 

Artinya BI menjelaskan kepada publik mengenai penilaian terhadap kondisi terbaru dan outlook inflasi ke depan, keputusan yang diambil, serta arah kebijakan ke depan yang akan diambil untuk menjaga inflasi sesuai dengan sasarannya (forward guidance).

Bank Indonesia juga menjadikan BI 7-day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) sebagai suku bunga kebijakan yang merepresentasikan sinyal respons kebijakan moneter yang termasuk dalam bagian dari reformasi kebijakan moneter dalam mengendalikan inflasi sesuai dengan sasaran. 

Dimana reformasi tersebut memiliki tiga tujuan utama yaitu memperkuat sinyal arah kebijakan moneter, memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter melalui pengaruhnya pada pergerakan suku bunga pasar uang dan suku bunga perbankan, dan mendorong pendalaman pasar keuangan, khususnya transaksi dan pembentukan struktur suku bunga di PUAB untuk tenor 3 bulan hingga 12 bulan.

Selain itu dalam implementasinya, reformulasi tersebut juga memegang empat prinsip penting yaitu, reformulasi tidak mengubah kerangka kebijakan moneter karena Bank Indonesia tetap menerapkan Flexible ITF, reformulasi tidak untuk mengubah stance kebijakan moneter yang sedang ditempuh, dimana perbedaan terlihat dari tenor instrument BI Rate setara dengan instrumen moneter 12 bulan, sedangkan BI7DRR setara dengan instrumen moneter 7 hari, reformulasi membuat suku bunga kebijakan terefleksikan di instrumen moneter dan dapat ditransaksikan dengan Bank Indonesia, serta reformulasi dalam penentuan suku bunga sasaran operasional berdasarkan pertimbangan dapat dipengaruhi suku bunga kebijakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun