Mohon tunggu...
shinta ayu aini
shinta ayu aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Communication

Islamic Communication and Broadcasting. Hello my name shinta, im a student in Walisongo Islamic University. Interested in journalism, thats why i love to write. Im recently working as a reporter in amanat.id, as a reporter. My instagram @edelweis_garrison, or contact me at my email @ainisinta26@gmail.com. I have job experience too, as a waitress.

Selanjutnya

Tutup

Film

[Resensi Film] Miracle In Cell No 7, Sindiran Praktik Dzolim Tokoh Publik

22 September 2022   22:02 Diperbarui: 23 September 2022   07:40 5088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang unik adalah, teman-teman sel Dodo masih memiliki hati nurani, meskipun status mereka adalah tahanan. Mereka adalah pihak yang percaya bahwa Dodo adalah korban tuduhan kasus kematian anak gubernur, mereka bahkan berani mengambil resiko  untuk membantu Dodo melarikan diri dari lapas dengan begitu kooperatif.

Berhubung rating film ini Semua Umur (SU), dialognya menggunakan bahasa percakapan sehari-hari yang ringan untuk dicerna semua usia. Latar tempat tinggal tokoh utamanya adalah pemukiman yang padat penduduk di dekat rel kereta api dengan kondisi rumah yang sangat sederhana, selain itu tata letak dan kondisi sel begitu realistis karena memakai bangunan penjara yang asli. 

Perkiraan latar waktu yang diambil adalah pertengahan tahun 1990- dibuktikan melalui scene tokoh figuran masih menggunakan telepon umum di Warung Telekomunikasi (wartel). 

Sinematik dalam film ini cukup bagus, salah satunya ketika mereka menggunakan teknik pengambilan gambar bird view, yang memperlihatkan bentuk lapas dari luas secara jelas, dan sebagai pembuktian bahwa lokasi shooting benar-benar dilakukan di penjara asli.

 Background lagu yang dipakai sangat mendukung dan mencerminkan suasana tersebut, emosi penonton berhasil "diaduk-aduk" hingga menumpahkan air mata.

Banyaknya adegan kekerasan fisik seperti pukulan dan tendangan maupun perkataan kasar dinilai kurang sesuai, jika kategori film adalah SU (Semua Umur). Ini berarti, target penonton tidak dibatasi, termasuk anak-anak yang masih perlu pengawasan orang tua. Dikhawatirkan anak-anak yang notabenenya labil akan meniru tindakan kekerasan seperti yang ditampilkan pada film.

Kendati demikian, Miracle In Cell 7 sangat bagus untuk ditonton, karena terselip beberapa pesan moral, diantaranya: selalu bersikap baiklah kepada orang lain,  tolong-meonolong, berani membela kebenaran, jangan menyimpan dendam, dan yang paling penting, apabila kita menjadi tokoh publik atau pemimpin rakyat jangan memanfaatkan jabatan itu untuk berbuat semena-mena pada siapapun, apalagi rakyat biasa. Hal ini sangat bertentangan dengan tujuan dan tugas utama mereka: melayani rakyat atau negara. 

Melalui film ini juga, persepsi masyarakat akan diubah bahwa tidak semua manusia yang mendekam di penjara adalah makhluk yang hina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun