"Thank you so much everybody for being here. Thank you for giving us our jobs back."
Begitulah Chris Martin, vocalist dan pianist dari grup band Coldplay saat mengawali lagu andalan grupnya, Fix You, di live concert di Shepherd's Bush Empire di London awal Oktober lalu.
Kata-kata yang sangat mengena mengingat sudah hampir dua tahun pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia yang mengakibatkan tiadanya konser musik yang pastinya akan menimbulkan kerumunan hebat.
Namun berkat adanya vaksin dan protokol kesehatan yang dengan disiplin diterapkan, konser musik maupun pertandingan-pertandingan olahraga sudah banyak diadakan terutama di sana di benua Eropa.
Chris Martin memulai lagu Fix You yang dengan serta merta diikuti para penonton yang memenuhi lokasi yang memang dikhususkan untuk pertunjukan musik. Suasana yang sangat membuat merinding bagi yang sudah pernah mengalami menonton pertunjukan musik live seperti itu.
When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse
And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?
Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you
Selesai bait-bait ini dinyanyikan, suasana hening sejenak dan kemudian terdengar petikan-petikan gitar. Untuk sesaat penonton belum sadar apa yang terjadi. Sorakan mulai menggema ketika mereka menyadari apa yang mereka lihat. Atau lebih tepatnya siapa.Â
Ed Sheeran muncul di panggung dan sorakan dan jeritan pun memenuhi gedung. Apalagi ketika Ed menyambung bait-bait Fix You dengan suaranya yang bernada tinggi dan agak serak. Yang menyentuh saat itu juga adalah ketika Chris mundur selangkah sehingga fokus semua berada pada Ed.
And high up above, or down below
When you're too in love to let it go
But if you never try, you'll never know
Just what you're worth
Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you
Di sinilah kemudian tempo berubah menjadi lebih cepat ketika Ed dan gitarnya berduet dengan personil Coldplay memainkan melodi yang sudah sangat dikenal penggemar lagu ini.Â
Ed terlihat seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah yang sudah selalu ia harapkan. Ia tampak tersenyum lebar dan tenggelam dalam permainan gitarnya yang bahkan Chris pun ikut tertawa melihatnya.
Tears stream down your face
When you lose something you cannot replace
Tears stream down your face, and I
Tears stream down your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears stream down your face, and I
Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you
Di sinilah penulis pun mendapati tears stream down her face kala kata-kata di lirik lagu itu hit home. Karena kita semua kehilangan. Ayah, ibu, kakak, adik. Paman, tante, keponakan, sepupu. Nenek, kakek, cucu. Sahabat, teman, rekan sekerja. Kawan online, serta kekasih yang paling kita sayangi.
Kadang kita membayangkan masih berbincang, canda, dan tawa dengan mereka. Bertukar pesan dan gambar-gambar lucu. Menyapa dengan stickers yang membuat kita tersenyum walau kadang geleng-geleng kepala sendiri. Semua itu tiba-tiba lenyap, menghilang dari kehidupan sehari-hari, dan kita menjadi gamang dan air mata mengalir lagi.Â
Seandainya covid itu tidak pernah ada...
Chris dan Ed mengakhiri lagu itu dengan sederhana tanpa coda yang berkepanjangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H