Kulit Ari yang terang dan raut wajahnya yang tirus membuat Molly berpikir ia pasti punya darah campuran. Molly sendiri mendapat darah Jawa dari ayahnnya dan Sumatra dari ibunya, dan kalau memang benar Bapak Yudi adalah keluarga dari pihak ibu, ia pasti juga berasal dari Sumatra. Molly memijit kepalanya yang tiba-tiba berdenyut-denyut.
"Pongtiku? Nama apa itu?"
"Apa?"
"Itu nama keluarga dari Sumatra Utara?"
Ari tampak marah ketika ia menjawab. "Bukan. Tahukah kau, itu nama Toraja. Kedua orang tuaku berasal dari sana."
"Nah!" Molly hampir terloncat. "Kalau begitu kau bohong. Kau bukan anak Pak Yudi dan rumah ini bukan rumahmu."
Ari terdiam, wajahnya berubah pucat. "Kau tidak mengerti," katanya pelan.
"Aku tidak peduli. Apa perlu aku telepon pengacara Pak Yudi?" Molly mengira Ari akan menyangkal dan mencegahnya untuk menelepon tetapi ia malah mengangguk, mengiyakan.
"Mungkin itu yang terbaik. Silakan."
Molly tercengang selama beberapa saat.
"Kau bilang kau ingin menelepon." Ari menyeringai tipis.