Mohon tunggu...
Shinta Gladis
Shinta Gladis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

#StudiDampak / Wisata Kunjungan ke Ho Chi Minh, Vietnam

27 Juni 2018   01:28 Diperbarui: 28 Juni 2018   19:19 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada keesokan harinya, pada tanggal 6 Desember 2017, Kami sarapan terlebih dahulu di Hotel sebelum mengunjungi beberapa destinasi, destinasi yang akan Kami kunjungi hari ini adalah Sungai Mekong, Desa Unicorn, Buddha Smile, Pasar Ben Than, dan Saigon Princess.

(Gambar 1.4 : Sungai Mekong, Sumber : Pribadi)
(Gambar 1.4 : Sungai Mekong, Sumber : Pribadi)
Sungai Mekong adalah sungai yang disebut-sebut sebagai sungai "Golden Triangle" yang membatasi 3 Negara, yaitu Negara Thailand, Laos dan Myanmar. Disana Kami menaiki kapal dan menyebrang menuju Desa Unicorn. Desa Unicorn yang kebetulan adalah desa tempat ternak lebah, kami juga ditunjukkan cara untuk ternak lebah dan membuat Royal Jelly. 

Selain itu, penduduk asli sana juga gemar membuat tas hasil produksi rumahan, sehingga banyak toko-toko yang menjual tas hasil industri rumahan tersebut. Desa Unicorn juga menyuguhkan Kami hasil tanaman dan buah-buahan dari Desa tersebut seperti Buah Naga, Pepaya, Jambu, Nanas, Nangka, dan sebagainya. 

Disana, telinga Kami di manjakan dengan alunan paduan suara khas Desa Unicorn dari masyarakat sana. Kami juga diberikan kesempatan untuk mengelilingi sekitar desa disekitar Sungai Mekong dengan menaiki Perahu kecil dan diantar sampai pelabuhan tempat Kami berkumpul serta diberikan kelapa muda per Orang untuk dinikmati.

Ketika hari menjelang siang, kami mengunjungi Buddha Smile, Buddha Smile adalah lokasi yang terdapat patung Buddha yang besar, seperti biasanya, Kami berfoto bersama dan mengelilingi landmark tersebut. Setelah dari Buddha Smile, Kami menyantap makan siang di restoran yang menyediakan ikan laut disekitar landmark Buddha Smile tersebut.

(Gambar 1.5 : Saigon Princess, Sumber : Pribadi)
(Gambar 1.5 : Saigon Princess, Sumber : Pribadi)
Setelah kami menyantap makan siang, kami mengunjungi Pasar Ben Than untuk membeli oleh-oleh dan cindera mata untuk diberikan ke sanak saudara di Indonesia. Setelah itu kami mengunjungi Saigon Princess untuk makan malam, makan malam di Saigon Princess ini cukup unik, Kami diberi kesempatan untuk makan malam diatas Kapal Pesiar yang menyajikan suasana malam kota Ho Ci Minh yang dipadukan dengan laut, dan makanan seafood serta ditampilkan tarian tradisional khas Vietnam.

Pada tanggal 7 Desember 2017, Kami pulang ke Indonesia menggunakan pesawat Scoot Airlines dari kota Ho Ci Minh menuju bandara Changi di singapura, setelah itu Kami ke bandara Soekarno Hatta di Indonesia.

Pada Perjalanan Studi ini, Saya mendapatkan beberapa penjelasan mengenai Negara Vietnam beserta kebudayaan, suasana alam, dan dampak pariwisata yang terjadi. Tradisi kebudayaan yang berada disana cukup kuat dikarenakan Saya banyak menjumpai beberapa adegan tarian di beberapa tempat yang berbeda. 

Suasana alam yang terdapat disana juga cukup indah karena cukup banyak lokasi wisata atau landmark yang berdiri disana walaupun masih banyak renovasi. Dari dampak pariwisata disana, kota Ho Ci Minh adalah kota yang sengaja dibuat oleh pemerintahan Vietnam untuk mensejahterakan Vietnam dari segi bisnis, sedangkan Kota Hanoi didominasi oleh pariwisatanya, namun, kedua kota tersebut memiliki lokasi bisnis dan pariwisata di tiap kota agar kedua aspek tersebut dapat seimbang di kedua kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun