Mohon tunggu...
Shinta Rahmawati
Shinta Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Kesehatan Mental Dengan Cara Meningkatkan Religiusitas Dalam Diri

19 Juni 2023   14:31 Diperbarui: 19 Juni 2023   14:36 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

            Individu yang memilki kesehatan mental baik dapat dilihat dari beberapa karakteristik yang ada pada individu tersebut ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya:

 

  • Aspek Fisik
  • Individu dengan kesehatan mental yang baik akan menunjukkan beberapa karakteristik seperti perkembangan fisik yang normal, fisiknya berfungsi secara maksimal dalam melakukan tugas-tugasnya. Individu yang memiliki kesehatan mental yang baik juga memiliki tubuh yang sehat dan tidak mudah sakit-sakitan.
  • Aspek Psikis
  • Dalam aspek psikis, individu yang memiliki respek terhadap diri sendiri dan orang lain adalah indivdu yang memiliki kesehatan mental yang baik. tidak hanya itu, individu yang memiliki insight dan rasa humor yang bagus, memiliki respons emosional yang wajar, mampu berpikir realistik dan objektif, terhindar dari gangguan-gangguan psikologis, memiliki sifat kreatif dan inovatif, memiliki sifat yang fleksibel dan terbuka serta tidak difensif, dan memiliki perasaan bebas untuk memilih dan dapat menyatakan pendapat dan bertindak juga merupakan karakteristik individu yang memiliki kesehatan mental yang baik.
  • Aspek Sosial
  • Individu yang memiliki kesehatan mental yang baik akan menunjukkan sikap atau karateristik seperti memiliki perasaan empati dan kasih sayang (affection) kepada orang lain, serta memiliki sikap alturis atau suka memberikan pertolongan terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Mereka tidak segan memberikan pertolongannya kepada orang-orang disekitarnya yang membutuhkan pertolongannya. Mereka juga mampu bersosialiasi dengan orang lain secara sehat, serta penuh cinta kasih dan persahabatan. Mereka memiliki toleransi yang tinggi dan mau menerima seseorang atau sesuatu tanpa memandang kelas soasial, tingkat pendidikan, politik, agama, suku, ras, atau warna kulit.
  • Aspek Moral-Religius
  • Beriman kepada Allah serta mentaati perintah-Nya da menjahui larangan-Nya merupakan indikasi bahwa seorang individ memiliki kesehatan mental yang baik. hal tersebut dapat diamati dari sikapnya yang berperilaku jujur, amanah (bertanggung jawab) bila diberi kepercayaan, dan selalu ikhlas tampa pamrih ketika mengerjakan sesuatu.

 

Definisi religiusitas

 

Religiusitas telah dikaji dan mendapatkan tempat oleh para ahli psikologi sejak tahun 1990-an dengan terbitnya jurnal-jurnal terkait Journal for the Scientific Study of Religion dan Review of Religious Research yaitu The International Journal for the Psychology of Religion yang mulai dipublikasikan di Amerika pada tahun 1990. Sedangkan Mental Health, Religion, and Culture mulai terbit tahun 1998 dan dipublikasikan di United Kingdom. Walaupun telah lama dikaji, namun pengertian religiusitas masih menjadi persoalan dan perdebatan hingga saat ini. hal ini dikarenakan agama merupakan suatu yang kompleks dan bersifat pribadi. Dalam ilmu psikologi sendiri, para ahli meneliti religiusitas dengan cara yang beragam, misalnya Allport & Ross (1967) mempelopori penggunaan konsep orientasi religius (religiusitas intrinsik dan ekstrinsik) untuk menggambarkan aspek motivasional dalam beragama, sedangkan Glock & Stark (1968) mengembangkan konsep komitmen religius untuk menjelaskan seberapa kuat komitmen seseorang terhadap substansi agama, yaitu aspek pengetahuan, keyakinan, praktik, perasaan dan konsekuensi.[5]

 

Walter Houston Clark (1958) memaknai religiusitas dengan pengalaman batin dari seseorang ketika dia merasakan adanya Tuhan, khususnya bila efek pengalaman itu terbukti dalam bentuk perilaku, yaitu ketika ia secara aktif berusaha untuk menyesuaiakan atau menyelaraskan hidupnya dengan Tuhan. Madjid (1992) mengartikan religiusitas sebagai perilaku yang sepenuhnyadibentuk oleh kepecayaan dan keyakinannya kepada kegaiban atau alam gaib (kenyataan-kenyatan yang bersifat supraempiris). Sedangkan Dister (1992) menyebut religiusitas sebagai keberagamaan, yang berarti adanya unsur internalisasi agama itu dalam dri individu. Dari definisi- definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah pengalaman batiniah seseorang ketika menyadari akan adanya Tuhan atau Yang Maha Segalanya di luar dirinya. Kesadaran akan Tuhan dapat diwujudkan dengan memiliki perilaku yang baik atau memiliki akhlak yang terpuji, mlakukan peribadatan seperti melakukan sholat, zikir, puasa, dan lain sebagainya. Perilaku ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki kesadaran akan adanya Tuhan.

 

Cara menjaga kesehatan mental dengan meningkatkan religiusitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun