Mohon tunggu...
Shinta Melodi
Shinta Melodi Mohon Tunggu... Wirausaha -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

4 Poin Penting untuk Generasi Muda tentang Politik

28 Agustus 2018   16:59 Diperbarui: 28 Agustus 2018   17:07 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi muda di jaman now seakan dibuat mabuk oleh gadget. Padahal di pundak kalianlah tampuk kepemimpinan akan diemban. Politik bukan hanya konsumsi orang dewasa, karena kepemimpinan perlu dipersiapkan sejak dini untuk pengelolaan sebuah pemerintahan. 

Dan ini sangat terkait dengan kesejahteraan masyarakat yang notabene untuk seluruh lapisan masyarakat yang terdiri dari orang tua, dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Baik terkait kebijakan kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kebudayaan, teknologi, dan segala macam kebutuhan masyarakat. 

Mungkin sekarang politik belum terfikirkan bagi anak muda, khususnya pemilih pemula. Namun karena generasi muda sebagai garda depan untuk perubahan yang lebih baik, dan juga pemudalah generasi penerus para pemimpin yang akan datang, maka perlu ada bekal untuk generasi muda yang akan terjun dalam kehidupan masyarakat, apalagi bagi mereka yang tertarik untuk terjun di dunia politik. 

Mungkin selama ini politik dipahami sebagai cara untuk meraih kekuasaan unsich, kemudian meraih jabatan terentu, lalu menggunakan kekuasaannya untuk mengatur proyek sana-sini dan lain sebagainya yang ujung-ujungnya bagi-bagi keuntungan. Ini yang perlu diluruskan. 

Bahwa politik lebih kompleks dari itu. Dan kita harus berfikir positif, bahwa politik merupakan sistem yang telah disepakati (baca: menjadi undang-undang) tentang kekuasaan dan teknis mendapatkannya di wilayah tertentu.

Di samping itu, pada dasarnya politik adalah positif, karena bertujuan mulia, yakni untuk kesejahteraan masyarakat. Hanya pelaku politik yang negatiflah yang menggunakan senjata politik dengan menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan secara tidak baik, melanggar norma agama dan norma hukum. Maka dari itu perlu kiranya bekal paradigma berfikir bagi generasi muda tentang politik. 

Ini adalah point-point penting yang menjadi dasar dan bekal untuk kalangan muda dalam mempersiapkan diri hidup di dalam masyarakat yang notabene sangat erat dengan dunia politik:

 1. Politik adalah hal positif yang seharusnya dilakukan secara positif pula. 

Seperti yang telah saya sebut di atas, bahwa politik mempunyai cita-cita atau tujuan yang luhur, untuk mensejahterakan rakyat. Maka perjuangan untuk meraih cita-cita itu menjadi kegiatan yang mulia. Tapi dengan catatan; bahwa segala macam tindakan kita dalam dunia politik tidak menyalahi aturan agama, moral, atau aturan hukum yang berlaku. 

2. Politik itu "Perlombaan", bukan "Pertandingan". 

Secara sederhana, saya menganalogikan bahwa perjuangan di dunia politik itu seperti "perlombaan", misalnya lomba lari, lomba renang, dan macam-macam lomba lainnya. Politik bukan "pertandingan", seperti silat, karate, tinju atau pertandingan apa saja. Mengapa saya lebih memilih diksi "perlombaan" dan bukan "pertandingan", karena "perlombaan" mengandung makna berlomba-lomba memperbaiki kualitas diri sendiri untuk menjadi yang terbaik. 

Bukan "pertandingan" yang berarti berhadap-hadapan untuk saling menjatuhkan lawannya. Maka ketika kita mempunyai pemahaman politik yang demikian, segala perilaku kita, sikap dan pendapat kita, selalu mengacu bagaimana memperbaiki kualitas diri untuk menjadi yang terdepan tanpa menjegal lawan kita. Secara otomatis, tidak akan muncul hoax dan fitnah yang akan merugikan pihak lawan. 

3. Kekuasaan itu "Amanah" Bukan "Hadiah" Politik memang alat untuk meraih kekuasaan. 

Namun perlu kita fahami, bahwa "kekuasaan" bukanlah "hadiah", melainkan "Amanah". Jika kekuasaan itu kita fahami sebagai "hadiah," mungkin akan kita gunakan semau gue. Namun jika kekuasaan itu kita fahami sebagai "amanah", maka kita akan memperlakukan sebagai barang titipan, akan kita rawat, dan tak akan melukai kepada mereka yang menitipkan barang. 

4. Politik harus etis, sesuai aturan hukum, sportif, dan tidak melukai kawan. 

Point ini lebih implementatif dalam perilaku kita dalam dunia politik. Bahwa berpolitik seharusnya tetap memegang norma etika, norma hukum, sportif dan tidak melukai kawan. Dalam "perlombaan" dunia politik telah ada aturan mainnya berupa undang-undang. 

Namun perlu ditekankan, bahwa perilaku kita dalam dunia politik juga harus etis, sportif dan tidak merugikan kawan. Karena jika kita lakukan hal seperti itu, justru akan kontrapoduktif dan tidak mendapatkan simpati dari masyarakat. 

Itulah 4 point yang menjadi dasar paradigma generasi muda dalam memahami dunia politik. Jadilah generasi muda yang mengerti dan cerdas dalam mensikapi dunia politik. 

Bukan generasi yang mudah terprovokasi pada hal yang negatif, atau jadi generasi muda yang apatis yang akan melahirkan golput (golongan putih). Karena semua itu indikasi negatif yang akan merugikan tata kepemimpinan di negeri ini. Jadilah generasi muda yang peduli tata pemerintahan yang baik, mensejahterakan rakyat, dan menjunjung tinggi nilai moralitas. ***

Salam Kreatif! 

Shinta Melodiana Putri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun