Bukan "pertandingan" yang berarti berhadap-hadapan untuk saling menjatuhkan lawannya. Maka ketika kita mempunyai pemahaman politik yang demikian, segala perilaku kita, sikap dan pendapat kita, selalu mengacu bagaimana memperbaiki kualitas diri untuk menjadi yang terdepan tanpa menjegal lawan kita. Secara otomatis, tidak akan muncul hoax dan fitnah yang akan merugikan pihak lawan.Â
3. Kekuasaan itu "Amanah" Bukan "Hadiah" Politik memang alat untuk meraih kekuasaan.Â
Namun perlu kita fahami, bahwa "kekuasaan" bukanlah "hadiah", melainkan "Amanah". Jika kekuasaan itu kita fahami sebagai "hadiah," mungkin akan kita gunakan semau gue. Namun jika kekuasaan itu kita fahami sebagai "amanah", maka kita akan memperlakukan sebagai barang titipan, akan kita rawat, dan tak akan melukai kepada mereka yang menitipkan barang.Â
4. Politik harus etis, sesuai aturan hukum, sportif, dan tidak melukai kawan.Â
Point ini lebih implementatif dalam perilaku kita dalam dunia politik. Bahwa berpolitik seharusnya tetap memegang norma etika, norma hukum, sportif dan tidak melukai kawan. Dalam "perlombaan" dunia politik telah ada aturan mainnya berupa undang-undang.Â
Namun perlu ditekankan, bahwa perilaku kita dalam dunia politik juga harus etis, sportif dan tidak merugikan kawan. Karena jika kita lakukan hal seperti itu, justru akan kontrapoduktif dan tidak mendapatkan simpati dari masyarakat.Â
Itulah 4 point yang menjadi dasar paradigma generasi muda dalam memahami dunia politik. Jadilah generasi muda yang mengerti dan cerdas dalam mensikapi dunia politik.Â
Bukan generasi yang mudah terprovokasi pada hal yang negatif, atau jadi generasi muda yang apatis yang akan melahirkan golput (golongan putih). Karena semua itu indikasi negatif yang akan merugikan tata kepemimpinan di negeri ini. Jadilah generasi muda yang peduli tata pemerintahan yang baik, mensejahterakan rakyat, dan menjunjung tinggi nilai moralitas. ***
Salam Kreatif!Â
Shinta Melodiana Putri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI