Mohon tunggu...
Shindy Koesumawati
Shindy Koesumawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Suka Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Qadayah Asasiyah (Isu-isu Dakwah yang Bersifat Asli)

8 Juli 2024   09:40 Diperbarui: 8 Juli 2024   09:49 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : canva.com 

Era global yang terjadi saat ini telah melahirkan berbagai pengaruh pada kehidupan umat manusia, tidak terkecuali umat Islam. Masyarakat cenderung mengesampingkan nilai-nilai agama dan lebih mementingkan budaya hidup glamor, individual, hedonistik, dan materialistik. 

Namun demikian, ada perkembangan yang menarik bahwa kecenderungan masyarakat sudah mulai beralih pada pencarian makna kehidupan, baik nilai humanisme maupun spiritual. 

Spiritual dalam pengertian luas merupakan hal yang berhubungan dengan spirit. Sesuatu yang spiritual memiliki kebenaran yang abadi yang berhubungan dengan tujuan hidup manusia, sering dibandingkan dengan sesuatu yang bersifat duniawi, dan sementara, maka dari itu diperlukan pondasi kehidupan umat muslim, yaitu bisa berupa penguatan iman dan ketakwaan kepada allah swt dengan melalui dakwah

Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu menyemangati pemeluknya kepada senantiasa bertingkah laku mengerjakan kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran agama Islam, sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya. Berdakwah adalah mesti hukumnya jumlah setiap muslim pakai segala bentuknya. 

Penyampaian ajaran Allah dan Rasul-Nya kepada kelompok lain (al Maidah: 67), dengan merealisasikan segala perintah-Nya mengajak seluruh umat manusia untuk berbuat kebaikan dan melarang tindak kejahatan (ali Imran: 104). Baik dengan cara memberikan washiyah atau nasihat ataupun dengan berjuang demi membentuk agama Allah (at Taubah : 88). Sebaliknya, azabnya akan terbenam kepada siapa saja yang enggan mengerjakan kegiatan dakwah (al Maidah: 79).

Pada hakikatnya dakwah Islam diwujudkan dalam  sistem aktivitas rutin umat beriman dalam ranah sosial yang mempengaruhi cara manusia merasakan, berpikir, bertindak, dan berperilaku pada tingkat individu dan  dalam realitas sosiokulturalnya (teologi) yang dianut. Berusaha menerapkan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan dengan menggunakan metode tertentu. 

Mengingat pentingnya fungsi dan peranan dakwah, maka perlu dipahami makna dakwah dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya secara akurat dan benar sesuai ketentuan Al-Quran, Sunnah Rasul, dan Sirah Nabawiyah yang memuat petunjuk bagaimana berdakwah sehingga tercipta umat yang kokoh dan tangguh serta membawa tatanan kehidupan Islami bagi masyarakat.

Dalam setiap keberadaannya, manusia menghadapi permasalahan hidup yang berbeda-beda baik yang berkaitan dengan dirinya sebagai individu maupun mereka yang meyakini keberadaan sosial atau Tuhan (Burgess, 2019) dalam  (Abdullah, 2020). Secara individu dan sosial, manusia mempunyai kebutuhan pribadi dan tuntutan sosial yang harus dipenuhi. 

Namun kebutuhan dan keinginan orang mungkin tidak terpenuhi, sehingga mengakibatkan hilangnya kendali atas emosi dan mengalami kegelisahan serta kebingungan mental. Hal ini menimbulkan kecenderungan  melampiaskan amarah dan menyalahkan orang lain (Le & Ho, 2020) dalam (Abdullah, 2020). Dalam situasi seperti itu, hendaknya masyarakat selalu menunjukkan kesabaran, keikhlasan (ikhlas), dan  syukur (syukur).

1. Dakwah

Dakwah dalam Islam dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan motivasi yang sungguh-sungguh kepada manusia agar mengikuti jalan Allah SWT. dan meningkatkan agamanya.

Dakwah Islam adalah dakwah Basira, artinya dakwah disebarkan secara damai dan tidak dengan kekerasan, dengan menekankan pada aspek kesadaran intelektual (kognitif) dan kesadaran afektif (emosional).Dakwah Islam yang demikian disebut  dakwah persuasif atau dakwah persuasif. Dakwah Islam secara bahasa berasal dari bahasa Arab dan menegaskan atau membela apa yang benar atau salah, positif atau negatif.

Dakwah dalam Islam mempunyai arti yang bermacam-macam, makna tersebut meliputi proses pembentukan perilaku umat Islam untuk mengamalkan agama rahmatan lilalamin yang wajib didakwahkan kepada seluruh umat manusia, dan proses ini meliputi pokok bahasan (da'i), isi, mengandung unsur (madda), metode (tariqa), perantara (wasila) dan obyek (madhu) untuk mencapai tujuan awal Islam, dakwah, tercapainya kebahagiaan hidup  dunia dan akhirat.

Dakwah Islam juga mengacu pada proses internalisasi, transformasi, transmisi, dan penyebaran ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat. Khotbah juga berarti seruan dari Allah dan utusan Tuhan Umat manusia meyakini ajaran Islam dan menghayati ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan.

2. Sabar

Secara etimologis, arti dasar kesabaran meliputi menahan diri (savar), menghalangi, menguatkan (siddha dan khwa), serta mempersatukan dan mempersatukan (shubra). Sabar menyarankan penggunaan tindakan penahanan dan/atau pemaksaan. Oleh karena itu, kesabaran dikaitkan dengan kemampuan mengendalikan hawa nafsu.

Menurut Al-Munawi, dalam terminologi syariah, kesabaran adalah kekuatan mental untuk menanggung kesulitan dan penderitaan hidup. Lebih lanjut Al-Mazayad berpendapat bahwa kesabaran mencakup makna dasar kesabaran: pencegahan dan pengendalian. Bersabarlah ketika menghadapi cobaan, tahan hawa nafsu dan selalu ikuti perintah Allah SWT. Kesabaran juga mencakup tekad untuk menganut agamanya, berjuang, dan berinteraksi dengan sabar.

Dalam perspektif Islam, kesabaran terdiri dari tiga bagian. Pertama, kesabaran dalam menjalankan segala perintah Allah. Maknanya dalam menjalankan segala perintah Allah, kita harus senantiasa menjaga kesabaran dan keikhlasan agar menjadi benar. Sebab Allah telah menjanjikan surga kepada hamba-Nya yang sabar dan setia. Kedua, bersabar dan  menjauhi segala larangan Allah. Maksudnya adalah  kita harus selalu menahan diri dari apa yang  diharamkan  Allah. Ketiga, bersabar terhadap segala perintah dan keputusan Allah. Kesabaran dalam hal ini merupakan bagian dari rukun iman yang keenam. Kita harus bersabar dengan apa yang telah Tuhan putuskan, baik maupun buruk.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 155 :

Artinya : "Dan kami pasti akan menguji kalian dengan sebagian rasa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang telah bersabar."

3. Ikhlas

Secara etimologis, kata ikhlas berasal dari kata kalasha yang artinya tidak bercampur (As'ad, 2022; Munawwir, 1997) dalam (Afandi & Adymas Pranajaya, 2023). Ikhlas diterjemahkan sebagai penyucian atau penyucian (Yunahar, 2007) dalam (Afandi & Adymas Pranajaya, 2023). 

Ini juga mengacu pada pembersihan atau pemurnian sesuatu dari sesuatu yang lain. Oleh karena itu, bila sesuatu itu suci, bebas dan bersih dari apa pun yang menajiskannya, serta perbuatan yang suci dan bebas dari kotoran (Amri, 2015) dalam (Afandi & Adymas Pranajaya, 2023), maka itulah yang disebut dengan ikhlas. Surah An-Nahl: 66. Menurut sebagian ulama, pengertian ikhlas adalah keikhlasan niat dan maksud atau motif perbuatan, yaitu dengan mencari keridhaan Allah SWT saja (NELI, 2021; Taimiyah, 2010) dalam (Affandi & Adimath Pranajaya, 2023).

Ikhlas menyucikan niat perampok takar terhadap Allah dari segala kekotoran. Ada pula yang menafsirkan bahwa Allah menyatukan  segala ketaatan, atau mengabaikan pendapat makhluk dengan selalu fokus kepada Sang Pencipta. Ikhlas berkaitan dengan kesucian ruh, yang tidak tercampur oleh motif  selain mengejar keridhaan Allah.

Ikhlas adalah  sikap melepaskan segala amalan yang telah dilakukan. Amalan tanpa keikhlasan ibarat musafir yang membawa barang berupa pasir. Artinya, perbekalan tersebut tidak ada gunanya dan hanya menjadi beban bagi para musafir. Dalam setiap episode kehidupan kita, terdapat berbagai macam bentuk integritas: integritas dalam bekerja, integritas dalam beribadah, integritas dalam beribadah, dan lain sebagainya.

Allah SWT berfirman,dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 :

       Artinya : "Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk mengikhlaskan agama untuk-Nya. Ayat tersebut menerangkan bahwa seorang Muslim harus berlaku ikhlas dalam beragama. Menjalankan ibadah bukan karena butuh, melainkan karena kewajiban. Jika kita beribadah karena rasa butuh, maka tandanya kita benar-benar mengerjakannya dengan sepenuh hati. 

Sementara itu, beribadah karena kewajiban belum tentu bisa dilakukan sepenuh hati. Karenanya, mari merefleksikan diri tentang bagaimana ibadah kita selama ini. Sikap ikhlas sangat penting dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi saat mendapatkan musibah. Dengan memiliki sifat ikhlas, maka kita tidak akan mudah mengeluh dan protes kepada Allah SWT

4. Syukur

Syukur merupakan ungkapan rasa syukur terhadap hal-hal baik dan hal-hal yang membuat bahagia, seperti berterima kasih kepada orang tua atau orang yang telah berbuat baik kepada Anda. Menurut Al-Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al-Musnad, Ibnu Abi ad-Dunya, Al-Kharaiti, Al-Bayhaqi (Taymiyah, 2010), (Affandi & Adimas Pranajaya, 2023), "siapa yang tidak bersyukur kepada manusia maka ia tidak bersyukur kepada Allah". Syukur juga dapat diartikan sebagai puji-pujian atas kebaikan Allah SWT dan sifat nikmat yang dilimpahkan kepadanya.

Selain itu, Syukur juga memuji  perbuatan positif yang dilakukan sang pemberi. Rasa syukur hamba berkisar pada tiga aspek. SWT yang mengakui nikmat Allah dalam hati mereka, mengungkapkannya secara terbuka, dan menggunakannya sebagai sarana untuk menaati Allah. Oleh karena itu, rasa syukur menyangkut hati, lidah, dan anggota tubuh. Hati untuk ilmu dan cinta, lidah untuk memuji dan beribadah, menyebut nama Allah SWT, dan anggota tubuh untuk memanfaatkan nikmat ibadah dan menolak maksiat.

Syukur dijelaskan oleh Ibnu Qaim: Syukur menandakan adanya nikmat Allah terhadap dirinya. Secara lisan, hal ini berupa pujian dan ungkapan keyakinan bahwa seseorang diberkati. Melalui hati, berupa kesaksian dan cinta kepada Tuhan. Melalui anggota tubuh, dalam ketaatan dan ketaatan kepada Tuhan.

Sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, kita harus selalu  mensyukuri nikmat yang telah  Allah SWT berikan kepada kita, baik  nikmat yang kecil maupun nikmat yang besar. Tanpa kita sadari, kita setiap hari menerima nikmat dari Allah SWT, seperti nikmat Islam, nikmat kesehatan, dan nikmat  diberikan bagian tubuh yang utuh dan sempurna.

Allah SWT berfirman dalam surah An Nahl ayat 78 :

Artinya :"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur"

Cara kita selalu bersyukur kepada Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam  hadits berikut: mengenai hal ini). Maka kamu tidak akan pernah meremehkan nikmat Allah. (HR. Bukhari, Muslim) Selain itu, bersyukur juga memiliki berbagai  manfaat (Gina Aulia, 2023), yaitu:

1. Kita bisa selamat dari azab Allah SWT.

2. Dengan bersyukur, Allah SWT  memberikan kebahagiaan kepada kita.

3. Melalui rasa syukur kita dapat menerima pahala dari Allah SWT.

Era global telah membawa berbagai dampak terhadap kehidupan  manusia, termasuk kehidupan umat Islam. Masyarakat cenderung mengesampingkan nilai-nilai agama demi memilih gaya hidup glamor, personal, hedonistik, dan materialistis. Namun terdapat juga perkembangan positif dimana masyarakat mulai bergerak menuju pencarian makna hidup, baik dari segi nilai humanistik maupun spiritual.

Islam adalah agama dakwah yang mendorong pemeluknya untuk aktif melaksanakan karya dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat Islam erat kaitannya dengan aktivitas dakwah yang dilakukan. Dakwah  wajib bagi seluruh umat Islam dalam berbagai bentuk, seperti menyebarkan ajaran Allah dan Rasul, menganjurkan kebaikan dan melarang kejahatan. Jika Anda berdakwah, Anda akan diberi pahala, tetapi jika Anda menolak berdakwah, Anda akan dihukum.

Dakwah Islam merupakan seperangkat keyakinan (teologi) yang diwujudkan dalam suatu sistem aktivitas rutin umat beriman dalam lingkup sosial yang mempengaruhi cara seseorang merasa, berpikir, bertindak, dan bertindak  pada tingkat individu dan sosiokultural. Ajaran Islam adalah: Hal ini diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan dengan menggunakan metode tertentu.

Dalam kehidupan, manusia menghadapi berbagai permasalahan yang berhubungan baik  dengan dirinya sebagai individu maupun dengan keberadaan sosialnya atau kepercayaannya kepada Tuhan. Secara individu dan sosial, manusia mempunyai kebutuhan pribadi dan sosial yang harus dipenuhi. Namun,  kebutuhan dan keinginan orang mungkin tidak terpenuhi, sehingga mengakibatkan hilangnya kendali atas emosi dan mengalami kegelisahan serta kebingungan mental. Masyarakat hendaknya menunjukkan kesabaran, kejujuran, dan rasa syukur ketika menghadapi masalah.

Perlu adanya upaya penguatan dan internalisasi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat agar tidak  terbawa arus globalisasi yang mengarah pada gaya hidup glamor, individualistis, hedonistik, dan materialistis. Hal ini dapat dicapai dengan penguatan kegiatan keagamaan dan pendidikan spiritual.

Umat Islam perlu lebih proaktif dan proaktif dalam menjalankan kegiatan dakwah, baik secara individu maupun organisasi. Dakwah harus dilaksanakan dengan berbagai metode dan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Organisasi Dai dan Dawa harus terus meningkatkan kualitas dan teknik dakwahnya agar dapat menyampaikan pesan-pesan agama  secara efektif dan  mempengaruhi cara berpikir, bertindak, dan bertindak  sesuai dengan ajaran Islam. Umat Islam harus mengupayakan pertumbuhan mental dan spiritual  agar tangguh dalam menghadapi tantangan dan permasalahan hidup.

Pelatihan ini dapat dilakukan melalui bimbingan spiritual, pelatihan manajemen diri, dan penguatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebagai wujud pengamalan ajaran agamanya, umat Islam harus selalu menampilkan sikap sabar, ikhlas, dan bersyukur dalam menghadapi tantangan hidup. Hal ini penting untuk mengembangkan kekuatan mental dan spiritual  serta mendapat keridhaan dan pertolongan Allah SWT.

Berikut Dakwah Asasiyah dengan tema Sabar, Ikhlas dan Bersyukur : 

Referensi : 

Abdullah. (2020). Urgensi Dakwah dan Perencanaannya. Tasamuh, 12(1), 120--148.

Afandi, N. K., & Adymas Pranajaya, S. (2023). The Influence of Sabar, Ikhlas, Syukur, and Tawadhu' on Psychological Well-Being of Multicultural Students in East Kalimantan. Dinamika Ilmu, 23(1), 157--177. https://doi.org/10.21093/di.v23i1.6383

Alfi Yuda. (2023, October). 5 Contoh Teks Ceramah Singkat Islami tentang Sabar yang Bermanfaat. Ragam Bola.Com. https://www.bola.com/ragam/read/5422536/5-contoh-teks-ceramah-singkat-islami-tentang-sabar-yang-bermanfaat?page=2

Destiara Anggita Putri. (2024, March). 3 Contoh Kultum Singkat tentang Ikhlas Dengan Dalil dan Penuh Makna. Religi Katadata.Co.Id. https://katadata.co.id/lifestyle/religi/65fd3cc9eeb43/3-contoh-kultum-singkat-tentang-ikhlas-dengan-dalil-dan-penuh-makna

Ghina Aulia. (2023, March). 4 Kultum Singkat tentang Bersyukur Ini Mudah Dihafalkan. Katadata.Co.Id. https://katadata.co.id/lifestyle/varia/64071721b7c9a/4-kultum-singkat-tentang-bersyukur-ini-mudah-dihafalkan

Haris, M. (2018). Urgensi Dakwah dan Problematika Masyarakat Global (Vol. 10, Issue 1). http://ejournal.stain.sorong.ac.id/indeks.php/tasamuh

Zaini, A. (2013). DAKWAH MELALUI INTERNET. AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 1(1), 93--108.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun