Mohon tunggu...
Shilvia Yulianti S
Shilvia Yulianti S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Jurnalistik yang memiliki ketertarikan untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Dilema Boikot Musisi Pro Israel dalam Konteks Konflik Global

3 Juli 2024   21:50 Diperbarui: 3 Juli 2024   21:50 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi mereka, seni dan budaya seharusnya menjadi jembatan untuk membangun pemahaman dan persahabatan lintas budaya, bukan untuk memperdalam perpecahan politik. 

"Seni dan budaya seharusnya menyatukan kita, bukan memecah belah. Boikot ini kontraproduktif dan hanya akan memperburuk situasi," terang Bayu, seniman asal Kabupaten Bandung.

Melibatkan para musisi dalam dialog yang konstruktif, menurut mereka, lebih efektif untuk membawa perubahan positif daripada mengisolasi atau memboikot mereka.

Para penentang gerakan boikot juga menitikberatkan bahwa selain meredam ruang diskusi dan kerjasama, boikot dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi yang signifikan. Di Israel, konser musik internasional menjadi sumber pendapatan penting bagi industri pariwisatanya, perhotelannya, dan jasa lainnya.

"Boikot bisa sangat merugikan, tidak hanya musisi dan promotor lokal, tapi juga pekerjaan dan perekonomian lokal secara lebih luas," jelas Doni pengamat dan ekonom yang pro-Israel.

Boikot dikhawatirkan dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan dan pendapatan bagi banyak orang, serta mengganggu perekonomian lokal secara keseluruhan. Dampak sosialnya pun dikhawatirkan dapat memicu perpecahan masyarakat di Israel termasuk komunitas musik global, serta membatasi kebebasan berekspresi artistik. 

Selain itu, sejumlah kritikus gerakan boikot berpendapat bahwa musisi yang melakukan konser di Israel atau bekerja sama dengan perusahaan yang berkaitan dengan Israel belum tentu terbukti sebagai pro-Israel, mereka berpandangan bahwa hal tersebut masih terbilang abu-abu dan belum bisa dipastikan kebenarannya.

Dukungan Terhadap Gerakan Boikot

Dibalik gerakan boikot musisi pro-Israel, terdapat argumen moral yang kuat. Para pendukung gerakan boikot meyakini bahwa gerakan ini adalah bentuk protes sah terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina, seperti pendudukan, pembangunan, dan blokade Gaza.

"Boikot adalah cara untuk mengatakan kepada Israel bahwa tindakan mereka terhadap rakyat Palestina itu salah dan tidak dapat diterima," kata Rizka, aktivis pro-Palestina.

Landasan moral ini diperkuat oleh prinsip-prinsip hak asasi manusia universal dan keadilan sosial. Mereka menyuarakan isu-isu seperti kesetaraan, otonomi politik, dan hak asasi bagi rakyat Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun