Wanita itu bernama rahil, ibu yang melahirkan sosok pemuda yang Allah berikan ujian dalam hidup nya luar biasa, perpindahan dari satu ujian kepada ujian lainnya. Nabi yaqub saat masih single jatuh hati kepada rahil. Ketika nabi yaqub ingin menikahi rahil, ada syarat dari mertuanya untuk bekerja mengembala kambing selama 7 tahun. Karena me-manage kambing sama dengan me-manage manusia, penuh dinamika. Makan beliau melakukan pekerjaan tersebut selama 7 tahun.
Setelah 7 tahun sampailah kepada mimpi tersebut. Namun bukan rahil yang dihadapkannnya, melainkan leia Kakak dari rahil. Pada masa itu ada kultur harus kakaknya lebih dahulu yang menikah. Apakah nabi yaqub mundur? Tidak, nabi yaqub tidak mundur. Nabi yaqub mengembala kambing lagi selama 7 tahun. Betapa cintanya nabi yaqub kepada rahil. Nabi yaqub 14 tahun memperjuangkan rahil.
Seseorang yang mencintai pasti ingin memiliki keturunan dari yang di cintai nya. Nabi yaqub diberikan rezeki memiliki 10 anak dari leia. Lalu diberikan rezeki memiliki anak dari rahil yang bernama Yusuf. Maka nabi yaqub mencintai nabi Yusuf juga mencintai ibunya (rahil).
Dari faktor ini kita mengerti betapa mencintainya nabi yaqub kepada nabi Yusuf, sehingga menimbulkan api cemburu dan hasad dari Kakak-kakaknya.
Ujian nabi Yusuf di buang ke dalam sumur oleh kakak-kakaknya dan mereka memberi kabar kepada ayahnya (nabi yaqub) bahwa Yusuf di makan serigala. Lalu di temukan oleh sekelompok musafir yang hendak mengambil air dan di jual dengan harga rendah untuk menjadi budak di istana (Mesir).
Nabi yusuf berhadapan dengan ujian yang berbeda dari ujian-ujian sebeumnya. Dengan ketampanan dan kebaikan nabi yusuf, ada sosok yang mengagumi dan mengamati beliau, tidak lain adalah istri sang raja istana tersebut. Sosok yang menggabungkan 3 hal: kecantikan wajah dan postur tubuh yang bagus, memiliki kedudukan dan punya hasratkepada nabi yusuf. Wanita ini berdandan dan memakai pakaian terbaiknya layaknya yang akan melayani suaminya. Tapi nabi yusuf mengatakan:
…Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sesungguhnya dia (suamimu) adalah tuanku. Dia telah memperlakukanku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang zalim tidak akan beruntung.” (QS. Yusuf:23)
Nabi yusuf benar-benar membuktikan keimananya. Di tempat tersebut seperti terjadi perlombaan lari menuju pintu yang sama. Namun yang membedakan, yang satu lari dari menghindar dari maksiat dan yang satu lari menuju kemaksiatan. Dan dengan karunia Allah. Sampailah Nabi Yusuf pada kemewahan, diangkat menjadi pejabat menteri perbendaharaan negara, dan pada titik dimana kakak-kakaknya meminta tolong kepada menteri itu yang tidak diketahui mereka bahwa menteri itu adalah nabi Yusuf.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Hafidzullah berkata, setelah tugas kenabian Yusuf’alaihissalam selesai (menyampaikan wahyu) untuk membuat kakak-kakaknya bersujud secara dzahir dan batin (pada masa itu diperbolehkan sujud kepada manusia), membersihkan hati kakak-kakaknya yang telah tertanam hasad sekian lamanya. Lalu beliau ‘alaihissalam berdoa kepada Allah:
…"Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang Saleh. "(QS. Yusuf: 101)
Ujian orang-orang terbaik adalah ujian cinta. Ujian tentang kepada Allah subhanahu wata’ala. Kejujuran seorang hamba kepada rabbnya. “Wal ‘aqibatul lil muttaqin” kesudahan yang baik bagi orang-orang yang menjaga komitmennya dengan Allah (bertakwa).