Tinjauan Pustaka:
Sejarah dan budaya memiliki pengaruh yang kuat dalam pembentukan minat dan preferensi masyarakat terhadap suatu olahraga. MotoGP memiliki akar sejarah yang lebih panjang di Indonesia, dengan adanya beberapa pebalap terkenal seperti Dimas Ekky Pratama dan Gerry Salim yang telah mewakili Indonesia di ajang internasional. Keberhasilan mereka telah membangun antusiasme dan rasa bangga nasional di kalangan masyarakat Indonesia (Nugroho, 2018).
Di sisi lain, F1 seringkali dipandang sebagai olahraga yang eksklusif dan mahal, sehingga kurang menarik minat masyarakat luas di Indonesia. Biaya untuk menyaksikan balapan F1 secara langsung jauh lebih tinggi dibandingkan dengan MotoGP, sehingga membatasi akses dan keterjangkauan bagi sebagian besar penggemar (Sulistyo, 2020).
Selain itu, aksesibilitas media juga berperan dalam menentukan popularitas suatu olahraga. Siaran langsung dan liputan MotoGP lebih mudah diakses di Indonesia, sementara F1 cenderung memiliki hak siar yang lebih terbatas dan mahal (Wibowo, 2021).
Metodologi:
Penelitian ini menggunakan metode campuran, dengan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan melalui survei online yang melibatkan 500 responden di Indonesia yang mengaku sebagai penggemar olahraga balap. Survei ini mengeksplorasi preferensi, alasan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat mereka terhadap MotoGP dan F1.
Selanjutnya, data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 10 orang yang terdiri dari analis olahraga, pakar budaya, dan penggemar berat kedua olahraga tersebut. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan popularitas MotoGP dan F1 di Indonesia.
Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi popularitas kedua olahraga balap tersebut di Indonesia.
Hasil dan Pembahasan:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap perbedaan popularitas MotoGP dan F1 di Indonesia, yaitu:
1. Sejarah dan Budaya