Memiliki pandangan bahwa konsumen pasti akan menyukai produk yang berkualitas baik dengan kinerja atau fitur inovatif terbaik. Penganut konsep ini biasanya akan berupaya untuk menciptakan produk superior dengan penyempurnaan kualitasnya. Singkatnya, konsep pemasaran yang satu ini akan berfokus pada aspek produk saja.
3. Konsep Penjualan (Selling Concept)
Konsep ini mengacu bahwa konsumen tidak akan tertarik untuk membeli produk dalam jumlah banyak, apabila mereka diyakinkan alias dibujuk terlebih dahulu. Maka dari itu, penganut konsep ini akan cenderung mempromosikan produknya secara agresif. Penerapan konsep ini banyak dijumpai pada penjualan unsought goods (asuransi, batu nisan, dan lokasi pemakaman); pemasaran nirlaba (penggalangan dana, partai politik); dan situasi overcapacity (penawaran jauh melampaui permintaan).
4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
Memiliki pandangan bahwa untuk mencapai tujuan perusahaan maka harus lebih efektif dari kompetitor dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan adanya nilai pelanggan (customer value) kepada pasaran sasaran, dibandingkan kepada pesaingnya. Maksud dari nilai pelanggan ini adalah rasio antara apa yang telah diperoleh pelanggan dengan upaya yang diberikan.
5. Konsep Pemasaran Sosial (Social Marketing Concept)
Konsep ini berkeyakinan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran serta memberikan kepuasan secara efektif dibandingkan dengan kompetitor supaya dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen beserta masyarakat. Penerapan konsep ini lebih menekankan aspek sosial dan etika terutama dalam praktik pemasarannya.
Artikel disusun guna memenuhi tugas mata kuliah manajemen pemasaran oleh kelompok 6 kelas CD
prodi manajemen semester 3 universitas muhammadiyah tangerang
Dosen pengampu : Dian Esha, S.E., M.M
Kelompok 6 :
Ryan putra kusuma (23612010108)