Kadang bibir sekelu itu
Padahal sebelumnya sudah berencana katakan ini-itu
Entah karena tak terbiasa, atau malu?
Hingga semua kembali terkunci, tanpa ada yang tau
Mah, menyenangkan rasanya melihat mereka yang bisa sedekat nadi dengan ibunya tanpa canggung
Mah, Mungkin menyenangkan, ya? Bisa cerita apapun bahkan hingga mentari gelap di balik gunung
Ah, tapi apa peduliku dengan bedanya cara
Toh semua punya maksud sama
Sama-sama cinta ibunya,
Sama-sama sayang ibunya,
Sama-sama memeluk ibunya,
Lewat raga atau dalam angan semata.
Sepertinya hangat, ya?
Kalau kita bisa memeluk dan sesekali saling mencium kening
Bicara hati ke hati sambil menghirup aroma hujan dan wangi teh sore hari
Mah, jaga dirimu selagi lepas dari pandangku, ya?
Kau makin menua, setidaknya tampak dari raga
Mah,
Setidaknya,
Sampai hari ini kau adalah alasanku untuk tak berputus asa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H